Stasiun Penelitan Way Canguk

Friday, January 18, 2013

Ini tempat penelitian skripsi saya! :D

Stasiun Penelian Way Canguk (SPWC atau saya nyebutnya Canguk) itu masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang dikelola oleh Wildlife Conservation Society – Indonesia Program (WCS-IP), lokasinya di desa Pemerihan, Lampung. Saya kesana bulan Juni dan Oktober 2012 untuk ngambil data penelitian tentang Dipterocarpaceae. Buat saya, tempat ini sungguh sangat menarik, karena hutan disana masih alami dan masih banyak flora fauna yang jarang bisa ditemui di tempat lain, juga banyak pengalaman-pengalaman baru yang saya dapat disana.

Akses
Buat masuk ke Canguk, yang pertama kali harus dilakukan adalah bilang ke Manager Wilayah SPWC, sekarang ini Managernya namanya Pak Oppo (Pak Meiner Nusalao), orangnya baik nan ramah, banyak pengalaman, dan seneng berbagi cerita-cerita seru! Kalo sudah diizinkan Pak Oppo, baru kita bisa kesana.
Dari Jakarta, bisa kesana dengan beberapa cara, tapi cara yang udah saya coba adalah naik pesawat dan naik damri.
bandara lampung
  •  Naik pesawat dari bandara Soekarno Hatta ke Bandara Lampung, harga tiket sekitar 300–600ribu, perjalanan kira-kira 45-60menit. Dari bandara, waktu itu saya minta di jemput sama orang WCS naik mobil, kalo ngga minta dijemput, bisa naik travel sih. Dianter sama orang WCS (mas Tabah) sampai kantor WCS di Kota Agung, perjalanan sekitar 3 jam + makan siang.
  • Naik bis Damri dari Stasiun Gambir, harga tiket Rp 125.000 (Oktober 2012). Sebaiknya beli tiket H-1 atau belinya dari pagi/siang. Perjalanan hari Jumat, Minggu, dan Senin biasanya agak ramai. Jam keberangkatannya jam 8 pagi atau jam 8 malam, waktu itu saya naik yang jam 8 malam.  Naik Damri bisa sampai Bandar Lampung (sekitar jam 3an) trus lanjut naik bis ke Kota Agung, atau sampai Pringsewu (sekitar jam setengah 5). Waktu itu saya sampai Pringsewu karena mau minta dijemput Mas Tabah lagi hehe dari Pringsewu ke Kota Agung deh..

Habis istirahat di kantor WCS, ngurus SIMAKSI (surat izin masuk kawasan konservasi) dulu ke Kantor Balai TNBBS (lokasinya di sebrang kantor WCS), tapi katanya sih kalo di Canguk cuma 3 hari, ngga papa kalo ngga pake SIMAKSI. Buat mahasiswa, ngga dipungut biaya. Ngurus simaksi ini harus udah dilakukan minimal 2 minggu sebelum berangkat. Caranya, bikin surat pengantar dari kampus, trus kirim suratnya via email ke orang TNBBS. Kalo ngga dari kampus, bisa email juga ngasih tau ntar di Canguk mau ngapain aja. Ngurus simaksi butuh 2 buah MATERAI 6000. Kalo simaksi udah beres, baru bisa masuk Canguk.

 pakai sepatu boots
Dari kantor WCS ke desa Pemerihan dulu, bisa minta dianter sama orang WCS (jangan lupa ganti uang bensin dan uang lelah hehe), atau bisa juga ngojek kira-kira Rp.80.000. perjalanan kira-kira 3 jam, lewatin jalan berkelak-kelok, rumah-rumah adat Lampung, dan membelah hutan.

Sampai di desa Pemerihan, kita mampir ke rumah salah satu penduduk (saya lupa namanya). Di rumah bapak itu, kita pake kaos kaki dan sepatu boots. Baru deh masuk hutan jalan kaki sekitar 6 km, 1,5-2 jam lah kira-kira. Jalurnya model jalur setapak, ada beberapa tanjakan dan turunan tapi ngga sebanyak kalo di dataran tinggi.

Basecamp
sampai lah di basecamp Stasiun Penelitian Way Canguk! Kira-kira begini penampakannya..
rumah utama, tempat istrirahat para asisten, mba yang masak,  perpustakaan,
tempat penyimpanan barang, ruang TV, dan tempat ngobrol

tempat nginep tamu (lantai atas) dan kamar mandi (lantai bawah)
tempat nyuci baju, nimba air sumur duluu.. :D

koridor di rumah utama, tempat siap-siap berangkat ke hutan
fyi, enaknya di Stasiun Penelitian Way Canguk adalah udah ada yang nyiapin makan 3x sehari, tempat nginepnya enak, kamar mandinya bersih, cukup nyaman, ada dapur yang nyaman kalo mau iseng masak sendiri. Disana susah sinyal, cuma ada di lokasi tertentu, dan kalo habis hujan besar biasanya ngga dapet sinyal. Listrik ada dari jam 6 sore sampai jam 10 malem. Ada TV di ruang TV. Biaya penginapan dan makan Rp 75.000 (Oktober 2012).
Pemandangannya bagus, langsung menghadap sungai, kalo pagi suka ada siamang atau lutung yang gelayutan di pohon-pohon deket situ.

Asisten
Kalo mau penelitian disana, atau sekadar jalan-jalan, ada asisten penelitian yang siap bantuin. Asisten-asistennya baik hati dan ramah semua loh! Ada Mas Gawi, Mas Laji, Lek Gayus, dan Kang Rahman.
mas Gawi, mas Laji, dan Kang Rahman
(saya ngga punya foto Lek Gayus) 
  
Agenda
Setau saya Stasiun Penelitian Way Canguk punya beberapa agenda rutin yang sungguh menarik. Kalo temen-temen mau kesana buat liburan atau penelitian, mungkin bisa ngepasin sama jadwal disana. Jadwal rutin yang setau saya nih ya, ada pengamatan fenologi setiap awal bulan, pengamatan siamang bulan Oktober-Desember, pengamatan plot vegetasi Oktober-Desember. Kalo datengnya bulan Januari Februari katanya sih lagi banyak buah-buahan hutan, misalnya duren. Itu aja yang saya tau, lebih lengkap nya bisa cek ke Managernya..

Itu saja tentang Stasiun Penelitan Way Canguk, beberapa cerita menarik ketika saya di Canguk, saya ceritakan di blog ini dalam tulisan terpisah. Hehe
Kapan-kapan kesana lagi ah! :D

No comments

Post a Comment

Search This Blog

Contact Form

Name

Email *

Message *