27 Tahun

Monday, April 9, 2018

Ulang tahun di Flagstaff, Arizona, US. (Photo by Shafia)
Dua puluh tujuh tahun bukan waktu yang sebentar untuk belajar menjadi manusia. Waktu yang cukup untuk menjadi dewasa dan bertanggung jawab. Apakah saya sudah menjadi manusia yang cukup baik di umur 27 ini? Entahlah.

Orang bilang dua puluh tujuh tahun itu umur yang menyeramkan. Banyak orang-orang terkenal yang meninggal di umur ini. The 27 Club katanya. Kebanyakan karena over dosis atau bunuh diri. Serem ya.

Di umur 27, harusnya saya sudah cukup dewasa untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas apapun yang mau saya lakukan dalam kehidupan. Entah sudah siap dan bisa atau belum.

Tahun lalu di umur 26 sangat banyak hal besar yang terjadi dalam kehidupan saya.

Saya akhirnya mendapat beasiswa kuliah pasca-sarjana. Tinggal jauh dari keluarga. Menjalani mimpi yang selama ini hanya berada di angan-angan. Tinggal jauh dari zona nyaman yang tentu merubah segalanya.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya belajar menggantungkan hidup pada diri sendiri. Sebagai anak super manja di rumah, tentu ini bukan halnya mudah buat saya. Saya banyak melihat dan belajar dari perempuan-perempuan tangguh di sini. Ternyata, hanya karena kamu perempuan, bukan berarti kamu bisa manja. Ternyata, hidup dengan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain itu bisa dilakukan.

Di tahun ini pula, untuk pertama kalinya saya patah hati. Patah sepatah-patahnya. Untuk pertama kalinya saya tidak percaya cinta. It's all bullshit, too painful, and pointless. Love is over-rated. 

Oleh karena itu, saya juga belajar kalau ternyata kita ini harus cukup dengan diri sendiri. Selama ini saya terlalu emotionally needy yang butuh orang lain atau seseorang untuk merasa cukup. Dan ketika betapapun yang sudah dilakukan ternyata belum cukup, rasanya sedih sekali. Saya harusnya cukup tanpa butuh pengakuan dari orang lain. Cukup dengan diri sendiri. Tapi itu gimana sih ya caranya. Saya juga ga tau. Harus belajar. Dan saya rasa menjadi cukup dengan diri sendiri itu butuh waktu. Ngga bisa tiba-tiba siap aja gitu. Sabar.

Makanya, di umur 27, saya mau melatih diri saya sendiri untuk lebih tangguh dalam bergantung pada diri sendiri. Saya mau bisa cukup sama diri sendiri, hidup dengan diri sendiri, bisa menyetir, bisa berenang, solo traveling, dan belajar bertanggung jawab.

Saya yakin, setiap orang punya prosesnya masing-masing. Kita ngga berhak untuk menghakimi proses orang lain. Kita juga ngga berhak menghakimi diri sendiri hanya karena punya proses berbeda dengan orang lain. Sibuklah sama proses diri sendiri. Menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

***

Selamat ulang tahun ke 27, Diny. People change, things go wrong, shit happend, but life goes on. Terima kasih sudah menjadi kamu. 

2 comments

  1. Lo ngga sendiri, din. Lo masih bisa bergantung pada-Nya. Selamat ulang tahun dindin! Semoga makin berkah dan bahagia selalu menyertaimu

    ReplyDelete

Search This Blog

Contact Form

Name

Email *

Message *