berteman dengan topeng-kenalan

berteman dengan topeng-kenalan

Maret 29, 2013

Kata orang, kalau mau punya teman atau sahabat maka jadilah seorang sahabat.

Tapi ternyata dikehidupan nyata, kondisinya tidak sesederhana itu. Bisa jadi kita sudah menganggap seseorang adalah sahabat, sedangkan dia hanya menganggap kita teman biasa. Bisa jadi kita sudah menganggap dia teman kita, tapi ternyata dia hanya menganggap kita sebagai kenalan. Bisa jadi kita sudah menganggap dia orang dekat tapi dia hanya menganggap kita orang asing.


Satu hal yang baru saya sadari adalah ternyata batas toleransi seseorang terhadap orang lain juga sangat tergantung pada label ‘kenalan’, ‘teman’, atau ‘sahabat’ yang dia buat sendiri. Bicara sesuatu yang frontal, cuma bisa ditoleransi untuk orang yang sudah kita beri label ‘sahabat’. Kalo orang yang masih berlabel ‘kenalan’ ngomong frontal, pasti akan dianggap ngga sopan. Demikian juga, basa-basi itu bisa ditoleransi untuk ‘kenalan’, kalo basa-basi sama ‘sahabat’ pasti jadinya aneh.

Masalahnya, kita ngga pernah bener-bener tau, orang yang sedang kita ajak ngobrol itu sudah menganggap kita sebagai teman atau cuma sebagai kenalan? Soalnya kalau dia masih menganggap saya seorang kenalan, saya ngga boleh macem-macem bicara frontal. Iya ngga sih? Kalau sama sahabat mah kita nyablak juga santai, orang dia udah tau kitanya gimana..

“Orang dia udah tau kita nya gimana.”

Kalimat itu artinya apa? Apakah artinya kita akan menjadi orang yang berbeda ketika menjadi seorang kenalan dan ketika menjadi seorang sahabat? Sehingga kalau hanya menjadi seorang kenalan, orang ngga perlu tau ‘kita nya gimana’? Supaya apa? Supaya orang lain happy terus dengan keberadaan kita?

Apakah saya harus selalu menjadi orang baik, pintar, nan ramah untuk semua ‘kenalan’ ‘teman’ dan ‘sahabat’ saya, meskipun di dalam hati, saya ngga segitunya. Yang penting citra saya sebagai orang baik, pintar, nan ramah terus melekat pada siapapun orang yang memandang saya? Begitukah?

*

Terus saya harus bagaimana ketika saya sudah menganggap seseorang adalah teman, lalu saya berbincang dengan nya tanpa mengenakan lagi topeng-kenalan, tapi ternyata dia masih menganggap saya adalah ‘kenalan’ belaka. Sehingga perbincangan saya-tanpa-topeng-kenalan menjadi terlalu aneh dan kasar bagi dia yang menganggap saya kenalan?

*

Peringatan kepada diri sendiri : berbaik sangka lah pada orang lain..

ulasan film Rectoverso

ulasan film Rectoverso

Maret 22, 2013
Film ini termasuk genre film omnibus atau antalogi film, yaitu film yang terdiri dari beberapa cerita, bisa saling berhubungan ataupun tidak berhubungan sama sekali. Biasanya setiap cerita punya satu jalan merah, bisa berupa tempat (Paris Je T’aime), barang, atau pun tema cerita (Valentine’s Day). Genre film omnibus mulai banyak disukai di Indonesia, misalnya aja ada Dilema, Hi5teria, Faces of Fear (Takut), Fisfic 6 vol. 1, Perempuan Punya Cerita, Jakarta Maghrib, Sanubari Jakarta, Sinema Purnama, Cinta Setaman, dan lain-lain

Di film rectoverso, ada 5 cerita yang tidak saling berhubungan namun memiliki satu benang merah yaitu Cinta yang Tak Terucap.
Cerita ini diadaptasi dari kumpulan cerita pendek karya Dewi ‘Dee’ Lestari. Setiap cerita disutradarai perempuan cantik yang biasanya berada di depan layar. Semua sutradaranya baru pertama kali menyutradarai film, ada Rachel Maryam, Cathy Sharon, Marcella Zalianty, Happy Salma, dan Olga Lydia.

sumber gambar : rectoverso-film.tumblr.com

Secara umum akting para pemain bagus-bagus.. emang aktor dan aktris papan atas juga yang main. Kalau aktris, saya paling suka akting Acha Septriarsa disini, mengalir banget, nada bicara, gesture tubuh, dan lain-lain, apik! ngga heran dia kemarin menang piala FFI untuk aktris terbaik 2012. Di film ini dia berperan sebagai Amanda di Cerita Buat Sahabat. Kalau aktor, ya tentu saja Lukman Sardi di Malaikat Juga Tau.

Aktris terbaik menurut saya dalam film Rectoverso (sumber gambar)


ini beberapa quote yang saya suka di film ini..

"Kalau mendengarkan aja udah cukup, kenapa harus bicara?" Senja - Firasat 

"Apa yang harus terjadi pastii terjadi" Panca - Firasat

"Kadang, pilihan yang terbaik adalah nerima.. Semua akan baik-baik aja.." Ibu nya Senja - Firasat

Asmirandah dalam Firasat, Rectoverso


"Kalo kita minum yang pahit, kita jadi ingat kalau di luar sana ada yang manis" Andre - Cicak di Dinding

yang paling saya suka itu juga soundtrack nya.. paaas banget sama filmnya!

yah begitulah kira-kira.

ulasan film The Croods

ulasan film The Croods

Maret 22, 2013
genre..

komedi, animasi, film keluarga

sinopsis..

film The Croods bercerita tentang satu keluarga manusia goa yang tersisa di zaman pra sejarah. Mereka selalu berjuang untuk mempertahankan diri dari berbagai serangan hewan buas dan bencana alam. Mereka punya aturan dan kepercayaan yang harus selalu ditepati, seperti tidak boleh ada aturan baru, keingin-tahuan akan menimbulkan bencana, goa adalah tempat yang paling aman, dan sebagainya. Akhirnya mereka sering kali hanya bertahan di dalam goa (namanya juga manusia goa).



keluarga The Croods
Eep lagi penasaran
Salah satu dari anggota keluarga The Croods yang bernama Eep (pengisi suara: Emma Stone) selalu penasaran sama dunia luar, dia penasaran banget sama apa yang ada di luar goa ketika malam hari. Akhirnya, suatu malam dia kabur dari goa dan ketemu sama manusia pintar (ceritanya dia Neanderthal) bernama Guy (pengisi suara: Ryan Reynolds). Nah, pertemuan itu yang akhirnya membawa Eep dan seluruh anggota The Croods ke dalam sebuah perjalanan menuju belahan dunia baru. Perjalanan itu pula yang membawa perubahan besar bagi keluarga The Croods.


menurut saya..

lucu, gambarnya bagus, jalan ceritanya bagus, banyak banget pesan moral implisit nyaa
ini bakal jadi salah satu film yang anak saya harus tonton, biar dia bisa lebih mudah bayangin dengan apa yang terjadi dengan manusia goa, jadi belajar sejarah dengan cara yang menarik deh :)

Bagian yang paling saya suka itu pas Grug (ayahnya Eep) mendongeng ke keluarganya. Sesi mendongeng selalu jadi yang paling ditunggu-tunggu sama seluruh anggota keluarga :') terus.. saya juga suka waktu Eep dan Grug (ayahnya Eep), berantem ala ayah dan anak perempuan. don't ever forget to say i love you to your dad, girls!

yang aneh sih, teori continental drift (perpindahan lempeng) nya terkesan terlalu sederhana dan mudah. trus di jagoannya (Guy) orang berkulit putih (pastinya), dan lagii masa dia udah pake celanaaa, berbentuk celana jeans pula. Kan harusnya belum sepinter itu.. ya ngga sih?

terus neanderthal man alias Guy ini kalo diliat-liat mirip sama rekonstruksi perempuan neanderthal loh! coba perhatiin muka nya si perempuan neanderthal ini dan si Guy, kayak konstruksi neanderthal versi cowok aja.
perempuan Neanderthal
Guy dan Eep
**

secara umum sih film ini menghibur dan menarik.

belajar mendongeng

belajar mendongeng

Maret 07, 2013
halo kawan-kawan! Beberapa minggu lalu saya ikut workshop mendongeng yang dibuat oleh kak @aiodongeng dan kawan-kawannya. Acaranya di perpustakaan pusat UI, seru banget deh! Ini saya bikin resume nya, siapa tau ada kawan-kawan yang pengen belajar juga..

*

Ada dua cara mendongeng, yaitu mendongeng dengan teks dan mendongeng tanpa teks. Dua cara tersebut punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.


Mendongeng dengan teks. Ini cara yang lebih mudah terutama untuk pemula. Ngga pakai ‘mikir’ yang susah-susah, cerita udah ada, narasi udah ada, tinggal dibaca aja. Dan lagi, di buku cerita sudah ada tanda baca, jadi cara membacanya pasti lebih mudah. Misal tanda titik, koma, seru, tanya, kaget, menunggu, dan lain-lain sudah dibantu oleh tanda baca, kita tinggal mengikuti tanda baca itu aja. Keuntungan lain dari mendongeng dengan teks adalah kosa kata di buku cerita lebih banyak, jadi anak akan lebih banyak mendengar dan belajar banyak kosa kata baru.

Mendongeng tanpa teks. Mendongeng tanpa teks bisa pakai atau tidak pakai properti. Keuntungannya, kita bisa olah cerita itu sesuai dengan kebutuhan. Satu cerita bisa dibuat 3 menit, 5 menit, 30 menit, atau bahkan 1 jam.


Persiapan mendongeng

Pilih cerita. 
  • pilihlah cerita yang kita suka! Yup! Kalau kita suka cerita itu, pasti lebih seru mendongengnya.. 
  • stop mikir tentang pesan moral dan semacamnya dalam cerita. Setiap cerita tentunya punya nilai moral yang tidak harus tertulis jelas atau bahkan dibacakan secara langsung (to the point). Misal habis cerita kita langsung nanya “jadi kamu harus gimana?” “pesan cerita ini, blablaablaa..”. Cukup cukup. Anak-anak itu pintar dan mereka punya imajinasi sendiri, dan bilang secara langsung tentang pesan moral atau nasehat hanya akan merusak imajinasi mereka. Itu bikin mereka ngga nyaman dan kalau sudah ngga nyaman, mereka jadi ngga suka. 
  • Sesuaikan tema dengan usia dan gender. Perempuan: fairytales (SD), romantis (SMP), inspiring, mellow dramatic (SMA). Laki-laki: petualangan (SD), detektif (SMP), cerita yang ada jagoannya, inspiring (SMA). Usia pra-sekolah dan TK cocok cerita fabel, personifikasi, dan kehidupan sehari-hari. Di atas usia SMA, bisa cerita apa saja. 
Baca baca baca. Baca secara keseluruhan jalan cerita yang sudah kita pilih. Tau dan memahami cerita bisa membantu kita dalam mendongengkan cerita tersebut ke anak-anak.

Bedah cerita. Untuk mendongeng serius yang di depan banyak anak-anak, kita perlu membedah cerita. Misalnya, ada tokoh apa aja, masing-masing karakternya kayak apa, dia ngapain aja dalam cerita ini, alur cerita nya gimana, dan semacamnya.

Latihan pernapasan. Ini penting untuk temen-temen yang mau mendongeng serius, di depan banyak anak-anak atau penonton. Pernapasan yang bagus adalah pernapasan yang lewat perut (pernapasan perut). Tekniknya sama dengan dengan latihan pernapasan teater atau menyanyi.

Just do it!

*

"Kekuatan dari mendongeng adalah NARASI. Narasi ini dari diri kita sendiri, bukan akting, itu yang akan menjadi ciri khas setiap pendongeng. Selain itu, perubahan tiba-tiba menjadi tokoh yang ada di cerita, itu hal yang dinikmati penonton."
- Kak Aio 

*

Beberapa Tips Mendongeng

Untuk anak-anak pra-sekolah atau TK, mendongeng harus diawali dengan perkenalan. Bikin anak-anak itu nyaman dulu dengan kita. Senyam senyum dulu.. Kenalan.. Biarkan mereka menyerap dan beradaptasi dengan kita. Bisa diawali dengan menyanyi bersama, atau tebak-tebakan. Sesuaikan lagu nya dengan lagu yang mereka tau. Selain itu, sesuaikan bahasa dengan karakter anak-anak itu. Misal, kalau mau mendongeng bareng anak jalanan, pakai "lo-gue" di awal pasti lebih bikin mereka merasa dekat dan kedekatan ketika mendongeng itu penting.

Kalau mendongeng buat anak-anak sih lebih seru kalau agak hiperbola agak heboh dikiiit hehe harus pakai semangat cerita nya! biar perhatian mereka tidak teralihkan.

Usahakan belakang kita tembok atau sesuatu yang konstan, jangan jendela atau pintu atau yang mudah gerak-gerak. Supaya konsentrasi anak-anak tidak mudah terpecah.

*

"Inti dari mendongeng adalah pengalaman bersama. Ngga harus pakai boneka-boneka, atau property heboh. Ngga harus teatrikal, lompat sana lompat sini. Ngga harus cerita yang susah susah. Tapi yang jelas, harus pakai cinta." 

*

itu aja resume dari saya, semoga bisa membantu kawan-kawan yang mau belajar juga. Mohon koreksi kalau ada yang salah.


Mari mendongeng!

what can make me happy?

what can make me happy?

Maret 01, 2013
Saya lagi merasa diri saya ngga keren dan agak minder. Temen-temen dekat saya udah keren-keren, ada yang udah jadi pengusaha, ada yang baru mulai bisnis bareng temen-temen yang keren, ada yang udah diajak project lapangan ini itu sama peneliti-peneliti, ada yang udah kerja dan punya duit sendiri, dan lain-lain.

Sedangkan saya belum ngapa-ngapain, cuma jadi guru les dan jadi guru les itu ngga keren. Huff. Kemarin saya bikin tulisan tentang hidup ideal buat saya. Setelah saya pikir-pikir, sepertinya ngga sesederhana itu. Hidup ideal itu harusnya hidup yang membahagiakan. Nah sekarang yang bikin saya bahagia apa?

Kalau bahagianya tergantung orang lain, artinya itu belum beneran bahagia. Misal, saya bahagia bikin pacar seneng atau ngeliat dia berhasil mendapatkan yang dia ingin capai dalam hidupnya. Terus kalau dia ngga lagi seneng, saya juga ngga bahagia gitu? Ini artinya kebahagiaan saya masih tergantung orang lain. Iya ngga sih? Padahal, hidup bahagia itu datangnya dari diri sendiri, merasa hidup berkecukupan juga datangnya dari diri sendiri (dan tuhan tentu saja).

Barangkali saya ngerasa begini karena kurang bersyukur kali ya. Jauh dari tuhan, jadi hidup selalu ngerasa kurang.

Jadi sekarang saya harus ngapain? Saya bosen jadi penonton, ngeliat orang lain pelan tapi pasti terus berubah jadi orang yang lebih keren sedangkan saya masih gitu-gitu aja. Coba saya runut yah, apa yang menurut saya harus saya lakukan sesegera mungkin..

Banyakin memperdekat diri sama tuhan. Yang penting hati tenang dulu deh nih, aman, nyaman, dan tenang. Kalau hati udah ngebatu gini jadi ngga enak ngapa-ngapain.

Stop baca dan denger cerita orang keren. Bukan karena ngga suka ngeliat atau dengernya, tapi hal-hal kayak gitu malah bikin saya makin minder. Dih, payah bener yah? Harusnya malah bikin semangat.

Kerjain hal-hal yang saya pikir itu menyenangkan buat saya. Crafting? Teaching? Itu beneran bikin saya seneng ngga sih? Harus dicari tau, cobain!

Baca buku tentang cara menemukan passion. Ini udah telat banget sih buat umur saya yang udah setua ini. Tapi ngga papa kan ya.. daripada makin telat.

Nyobain masuk komunitas baru. Ketemu orang-orang baru, belajar komunikasi yang lebih baik ke orang lain. Mungkin komunitas mendongeng? atau ngajar anak jalanan? Cobain aja

Selesaikan skripsi. Skripsi itu ganggu pikiran banget deh. Selesain cepetan biar bisa kerjain yang lain-lain.

Ngga usah banyak mikir, kerjain sekarang!

Terus apa lagi? Habis itu semua dikerjain, saya bakal jadi bahagia ngga?

Cari Blog Ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *