kesempatan terbaik untuk penjelajah muda!

kesempatan terbaik untuk penjelajah muda!

Oktober 20, 2015
Beberapa hari lalu, Research Center for Climate Change Universitas Indonesia mengadakan acara bersama dengan National Geographic Indonesia yang berjudul Young Explorer Grants Workshop di Ruang Apung, Universitas Indonesia. Acara ini adalah acara terbesar di Indonesia untuk mempromosikan hibah penelitian National Geographic untuk anak muda di seluruh dunia.

Buat teman-teman yang ngga bisa hadir, yuk baca rangkumannya!

***

Di awal acara, Ketua RCCC UI, Bapak Jatna Supriatna membuka acara dengan menyemangati para pemuda untuk mengeksplorasi Indonesia. Eksplorasi itu sangat penting, kita bisa mempelajari berbagai macam hal dari setiap perjalanan. Pak Jatna sendiri telah berkelana ke hampir ke seluruh Indonesia juga taman nasional di luar negeri untuk belajar mengenai biodiversitas dan konservasi. Cerita-cerita beliau tentang beberapa perjalanan tersebut bisa dibaca di buku terbaru beliau lho!

Pak Jatna Supriatna, menyemangati para pemuda Indonesia (photo credit: Jakakatua)
Pada sesi selanjutnya, ada empat penerima Young Explorers Grant yang bercerita tentang pengalaman mereka saat mengikuti proses hibah ini dan proyek yang mereka lakukan.

Penjelajah pertama adalah Mark Phoung, mahasiswa Ph.D. University of California, yang jauh-jauh datang ke Indonesia untuk menjawab pertanyaan mengapa suatu kelompok organisme lebih beragam dibandingkan dengan kelompok organisme lainnya. Dalam penelitiannya, ia memakai contoh hewan Conus, di wilayah laut Indonesia. Ia menekankan, untuk mendapatkan hibah penelitian, kita perlu memiliki pertanyaan penting yang perlu dijawab. Hal ini juga pernah ditekankan oleh pembimbing skripsi saya, Ibu Yani. Nah, bagaimana kita bisa merumuskan pertanyaan yang penting itu, yaa.. dengan cara banyak membaca, diskusi dan bertanya kepada yang lebih ahli. Juga jangan sungkan untuk meminta tolong kepada orang lain yang lebih ahli, atau kontak semua orang melalui email.

Mark Phoung, penerima hibah Young Explorer Grant (photo credit : Jakakatua)
Hannah Reyes
(Photo credit: Jakakatua)
Penjelajah muda kedua datang dari Filipina, Hannah Reyes. Perempuan yang besar dan lahir di Filipina ini menemukan, mendokumentasikan, dan menceritakan transisi yang terjadi pada masyarakat adat di 3 tempat di Filipina, seperti perubahan agama, cara pandang hidup, pakaian, adat istiadat, makanan, dan lain sebagainya. Kekuatan dari proyeknya adalah dari bagaimana kemampuannya menceritakan kembali transisi itu melalui dokumentasi dan cerita yang menarik. Hannah juga berkisah, saat pertama kali melihat proyek-proyek yang telah didanai oleh National Geographic, ia pun merasa tertekan karena banyak sekali proyek Young Explorer yang keren-keren, tapi jangan khawatir, kita juga pasti bisa seperti mereka. Tenang aja, semua pasti ada prosesnya dan bisa diperjuangkan. Proyek yang telah ia jalani ini membuka berbagai kesempatan kolaborasi baru dengan National Geographic dan juga mengantarkannya menjadi fotografer profesional.

Yang ketiga adalah pria dari Puerto Rico yang mempelajari tentang Orangutan di Gunung Palung, bernama Robert Rodriguez Suro. Menurut Robert, bagian paling penting adalah mendapatkan ide proyek yang kuat. Ia sendiri mendapatkan ide proyek setelah tinggal beberapa bulan di Gunung Palung dan berdiskusi dengan peneliti yang lebih senior. Ia kemudian mengembangkan ide tersebut. Salah satu penemuan kerennya setelah satu bulan melakukan proyeknya, ia mendokumentasikan Orangutan sedang berciuman! Hahahaa menarik sekali ya!

Terakhir, ada Prasenjeet Yadav dari India yang melakukan penelitian tentang habitat di India. Saya agak-agak kelewat nih pas beliau presentasi, karena pas lagi ada kerjaan yang lain. Uups maaf banget :(

Setelah mendengar cerita dari para penjelajah muda ini, sangat menarik melihat banyak anak muda dari luar negeri pergi ke Indonesia untuk cari ilmu dari biodiversitas Indonesia. Kenapa malah kita yang tinggal di Indonesia belum banyak yang bergerak untuk belajar dan mengeksplorasinya ya.. Padahal kita lebih dekat. Ayolah yuk kita yang tinggal di negara kepulauan terbesar di dunia, punya suku bangsa yang sangat beragam, spesies-spesies endemik, dan ekosistem lengkap, yuk kita eksplorasi dan pelajari bersama-sama!

Oiya, kalau dilihat dari seluruh pembicara muda itu, setiap orang memiliki website yang representatif dan profesional. Mereka menampilkan hasil karyanya secara komprehensif di website pribadi dan berbagai media. Mereka juga memiliki kemampuan fotografi dan storytelling yang kuat. Memang dua kemampuan itu sangat penting untuk menjadi modal eksplorasi terutama bagi National Geographic. Salut banget ya.. Kita bisa belajar banyak nih dari mereka..

Setelah para penjelajah muda ini bercerita, ada cerita juga dari Robert Lee, Director Science, Exploration and Science National Geographic. Beliau bercerita tentang proyek yang pernah dia kerjakan di Sulawesi tentang penangkapan liar populasi monyet. Ia juga menekankan, kita harus sabar, jangan menyerah kalau gagal. Pak Rob Lee sendiri mendapatkan dana hibah pertamanya setelah 10 kali daftar. Jadi, sabar.. sabar.. sabar.. Coba terus dan jangan menutup diri dari segala kemungkinan juga jangan menyerah. Jalannya mungin ngga selalu lancar, tapi kita harus tetap mencoba sambil memperbaiki diri. Selain itu ada juga Pak Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia, yang menyarankan untuk menemukan hasrat kita apa, lalu dukung dengan data yang kuat, sehingga kita tau mau apa dan harus bagaimana.

Robert Lee (kiri) dan Didi Kaspi Kasim (kanan) berdiskusi dengan para peserta lokakarya (photo credit: Jakakatua) 
Diskusi di akhir acara (photo credit : Jakakatua)

***

Young Explorers Grant adalah kesempatan hibah yang diberikan kepada individu berumur 18 sampai 25 tahun (atau sebelum 26 tahun) untuk mewujudkan penelitian, konservasi, dan proyek eksplorasi dari National Geographic. Dari penjelasan kemarin, ada 3 tipe proyek yang bisa kita pilih salah satu dan masing-masing punya hal-hal yang perlu perhatikan:

Hypothesis - Driven Research
- Konteks yang saintifik
- Pertanyaan yang penting
- Metode

Media - Driven Storytelling
- Visual yang bagus
- Ide original
- Potensi cerita yang menarik

Applied Conservation
- Kebutuhan yang jelas tentang aksi konservasi
- Pendekatan inovatif

dan yang paling penting adalah kenapa kamu adalah orang yang tepat untuk mendapatkan proyek tersebut.

Secara lebih lengkap gimana tata cara mengajukan hibahnya bisa dilihat di sini.

Kalau kamu tertarik mengajukan hibah, ada juga beberapa saran yang dirangkum dari acara ini:


Poin penting saat sesi tanya jawab:

Apakah akan ada mentor atau advisor dari National Geographic?
   Biasanya cari mentor sendiri, namun bisa juga kisa kontak program managers Nat Geo:
   Katia Andreassi - ecouncil@ngs.org
   Rob Lee - roblee@ngs.org
   Aram Lee - arlee@ngs.org

Gimana kalau kita ngga bisa fotografi?
   Cari fotografer, lalu masukkan ke dalam tim kamu.

Apa yang membuat proposal kita kuat?
   Kamu harus membuat orang lain semangat dengan proyek kamu. Bayangkan kamu cerita kepada teman dekat kamu dan kamu bisa membuat mereka juga excited. That quality is important. Juga tunjukkan kenapa proyek itu penting dan penting dilakukan sekarang. Kamu harus fokus pada produk dan bisa memasukkan member yang ahli di bidangnya.

Bagaimana cara mendaftar secara lebih lengkap dalam Young Explorers Grant, bisa dilihat melalui link ini.

***

Jadi gimana, yuk kita daftaar! Kasih tau teman-teman lainnya para penjelajah muda!

Semoga bermanfaat!

Salam hangat dari meja registrasi (saya dan sisil hahahaa..)

mental pemenang

mental pemenang

Oktober 11, 2015

Saya suka takjup dan kagum sama teman yang semangat banget ikutan lomba ini itu, berprestasi di sana-sini, menang banyak penghargaan, dan coba segala macam yang baru. Dalam pikiran saya, mereka ini kok ya bisa rajin dan tekun buat ikut-ikutan lomba kayak gitu. Pasti kan setiap lomba ada persiapan yang ngga gampang. Dan dibalik lombanya, mereka tentu punya 'sesuatu' yang membuat diri mereka spesial. Ide-ide brilian, gerakan yang berdampak tinggi, atau sesederhana mau mencoba sesuatu yang baru.

Ada beberapa 2 teman yang menurut saya, berprestasi dan keren banget:

Alia Noor Anoviar. Perempuan yang ramah dan cantik ini adalah pendiri Dreamdelion. Awalnya Dreamdelion itu cuma dari tugas kuliahnya Alia aja, terus dia ditantang sama dosennya untuk berbuat sesuatu, and she did it! Dia bikin pemberdayaan masyarakat dan anak-anak, mengajarkan ibu-ibu membuat suvenir-suvenir unik, juga bikin perubahan di daerah binaannya. Awalnya di Manggarai, pas banget seberang alfamart dekat stasiun Manggarai itu. Tapi Alia ini orangnya ngga bisa diem, pinter kerja keras dan cerdas menjemput kesempatan-kesempatan yang ada, akhirnya sekarang Dreamdelion udah ada juga di Jogja dan Ngawi, dan beberapa RT di Manggarai. Dari perjalanan karirnya, Alia seneng ikutan lomba-lomba ini itu, selain bisa bisa ketemu dengan jejaring baru, dapat pengalaman baru, mengenalkan Dreamdelion ke lebih banyak orang, dan kalau menang hadiahnya bisa buat kemajuan Dreamdelion terutama di masa awal. Alia juga ngga mau hebat sendiri, dia selalu semangatin dan support penuh tim nya untuk juga maju dan berprestasi. Ngga heran kalau tim Dreamdelion banyak banget orang-orang yang berprestasi. Keren! Kalau mau lihat prestasi lengkap Alia, cek aja nih Linkedin nya.

Alia, sang penggerak mimpi
Abdul Basir. Kalau Abas ini ketua angkatan saya di Biologi UI 2008. Dia ini anaknya gampang deket sama semua orang, perhatian sama semua orang, juga seneng banget ikutan lomba ini itu. Dari mulai lomba blog, foto, poster, bisnis, kayaknya pernah deh dia cobain. Sekarang Abas sedang merintis start up di bidang edukasi, Salman Edukasi dan Rumah Sinau. Berita terkini dari dia, Rumah Sinau menjadi pemenang dalam kompetisi yang oleh Google Indonesia lho, keren banget! Sama kayak Alia, Abas juga selalu percaya sama kemampuan partner nya dan akan mendorong partner kerjanya menjadi berani berkreasi lebih baik.

Saya, Abas, dan Eru dalam acara MUN 2012. Kala itu Abas adalah ketua panitia yang pantang menyerah. Bangga!

Kalau saya sih, jarang banget ikutan lomba-lomba. Tapi bulan lalu saya, yang selalu ngga pede kalau ikutan lomba ini, iseng-iseng aja ikutan lombanya Niro Granite. Lombanya sesederhana nulis di blog sih tentang rumah impian. Alhamdulillah banget menang juara hiburan.. Dan ternyata menang itu menyenangkan! Bikin pingin ikutan lomba-lomba lagi. Mungkin ini kali ya yang diperlukan supaya kita lebih optimis: coba sesuatu yang baru, tantang diri sendiri, coba untuk menang, dan ngga takut gagal. Karena menang itu bikin ketagihan. Ngga heran ada anak-anak muda yang jadi achievement junkie.

Oiya hadiah lomba Niro Granite nya adalah voucher Carrefour. Pas banget! Saya dan Mirza belanja bulanannya selalu di Carrefour dekat rumah, harganya banyak yang lebih ekonomis dan ngga terlalu ramai. Horee hemat Rp 500,000!

Mirza juga iseng-iseng ikutan lomba internal kantornya, foto tentang MRT Jakarta. Dia juga menang juara 3. Hadiahnya medali dan voucher belanja MAP Rp 200,000, buat beli buku sama traktir saya Burger King katanya.. Selamat ya sayang! Yeay!


Voucher belanja hadiah dari Niro Granite!
Medali hadiahnya Mirza

***

Kamu pernah ikutan lomba juga ngga? Ceritain dong gimana rasa seneng nya saat menang dan sampe bikin ketagihan atau ngga?

rumah impian

rumah impian

Agustus 19, 2015
di depan rumah Abah, saat mudik lebaran 2015
Suami saya, Mirza, dan saya saat ini masih menempati rumah dinas orang tua yang sedang tidak ditempati, di daerah Kalibata, tapi kami selalu bercita-cita ingin memiliki rumah sendiri. Rumah yang sederhana dan tidak terlalu besar, yang paling penting nyaman. Mungkin tipe 36 atau 45, 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, sebuah kamar kerja, dapur, ruang keluarga, garasi dan taman kecil di dalamnya. Bercita-cita tentang rumah impian memang selalu menyenangkan dan menjadi diskusi menarik, mulai dari bentuk kamar, tema, warna, lokasi, semuanya seru!

Sumber gambar : homedecorationworld.com
Tema interior rumah sih belum ditentukan, tapi warnanya pasti biru, warna kesukaan kami! Warna rumah itu ternyata bisa mempengaruhi mood orang-orang di dalamnya lho.. Pasti seneng banget kalau bisa lihat warna kesukaan ada di sekeliling rumah. Mimpi saya, warna dasar rumah kami berwarna biru muda, biru terang dan gelap jadi warna utama, sedangkan pop-up nya hijau dan kuning, juga ada nuansa natural dari warna kayu. Kebanyakan ngga sih untuk jadi palet warna? Harus nanya-nanya anak desain interior nih.. hehe

Selain warna yang harus biru, kami juga pengen lantainya kayu, supaya dingin dan warnanya natural. Ini agaknya mimpi yang sulit diwujudkan, karena biaya pembelian dan perawatan kayu mahal sekali, juga harus berjibaku dengan serangan rayap. Solusi yang sudah terpikirkan rencananya yaa.. ganti aja kayu nya dengan bahan lain yang warnanya mirip, seperti lantai dari Niro Granite. Mereka punya berbagai warna dan tekstur yang bisa dipadu padankan sesuai dengan rumah impian kita. Dari mulai untuk kamar mandi, kamar utama, teras, dinding bertekstur, sampai serumah-rumahnya juga bisa pakai lantai atau dinding dari mereka. Keren ya! Kesukaan saya sih yang warna kayu ebony, cocok banget untuk menambah kesan natural di dalam kamar dan perpustakaan.

lantai warna kayu natural Ebony dari Niro Granite (sumber gambar: www.nirogranite.co.id)
Kalau soal ruangan, yang pertama kali menjadi bahan pembicaraan Mirza, tentunya perpustakaan. Dia punya impian memiliki sebuah perpustakaan kecil, tempat dia tenggelam dalam buku-buku jendela dunia. Impiannya sederhana saja, sebuah ruangan yang di kelilingi lemari tinggi berisi buku-buku, cahaya yang cukup untuk membaca, dan kursi sangat nyaman. Saya tambahkan impian dia itu dengan sebuah meja panjang untuk tempat kami bekerja, tempat komputer, printer, dan alat tulis. Saya juga ingin ada jendela besar yang membuat cahaya bisa masuk dan ventilasi udara bagus. Di bawah jendela besar itu bisa ditambahkan kursi dan laci-laci tempat penyimpanan. Wah.. bisa jadi tempat pacaran juga ini mah..
Tempat duduk di bawah jendela besar, di kelilingi lemari buku, ah cantiknya.. (sumber gambar: www.decoist.com)
Meja kerja model ini yang bisa dibuat lebih panjang, untuk berdua. Kursinya warna biru dong! :D
(sumber gambar: www.nalleshouse.com)
Kalau ruangan favorit saya, tentunya adalah ruang keluarga. Saya senang sekali kedatangan tamu, makan bareng bersama tamu, bikin acara di rumah. Di rumah yang tidak terlalu besar, saya kira ruang keluarga bisa dijadikan satu dengan ruang ruang tamu, sehingga tidak boros ruang dan bisa membuat ruang keluarga lebih besar. Dalam impian saya, ruang keluarga itu harus ada sofa yang empuk, bantal-bantal kecil, karpet, meja yang tidak terlalu besar, foto keluarga, juga hasil prakarya. Gambar di bawah ini saya dapatkan dari A Beautiful Mess, situs yang berisi DIY dan dekorasi lucu dan unik untuk sumber inspirasi
Padanan antara warna kursi, bantal, hiasan meja, dan hiasan dindingnya benar-benar menarik!
(sumber gambar: www.abeautifulmess.com)
Dapur juga penting, karena kalau banyak tamu, pasti banyak yang akan masuk ke dapur. Dapur sih yang penting banyak tempat penyimpanan, laci-laci serba guna, rak-rak yang bagus, dekat dengan kulkas. Warna dapur harus lebih banyak yang nyata dan ceria, karena biar saya ngga takut ke dapur malem-malem hehee. Mungkin warna nyata nya bisa dari keramik lantai yang cantik atau tegel kunci, seperti di BidiBidiBongBong.
Bidi Bidi Bong Bong!
rak-rak penyimpanan, bisa dalam posisi vertikal gini (sumber gambar: Refinery29.com)
Dapur ala ala Norwegian dengan warna biru muda yang cantik serta kayu mempermanis dapur (sumber gambar)
Selain ruangan penting di atas, saya juga pengen ada taman kecil di dalam rumah. Tempat kami bermain dengan anak kami nanti dan menambah kesegaran ruangan. Taman kecil yang bisa dijadikan tempat barbecue atau main kembang api saat tahun baruan, atau sekadar tempat pengamatan bintang.. Bisa juga ditanami tumbuhan-tumbuhan yang dipakai di dapur. Taman yang sederhana dan mudah perawatannya, kombinasi antara rumput, batu, lantai bertekstur, dan pohon cantik..
sumber gambar: (www.minimalisti.com)
Foto-foto lain tentang rumah impian kami bisa dilihat di Pinterest saya. Dengan konsep, warna, ruangan, dan lantai secantik itu, pasti betah banget ya tinggal di rumah. Tinggal diisi cinta aja yang banyak dari orang-orang di dalamnya.. Semoga terwujuuud.. Aamiinn..

***

Bagaimana dengan rumah impian kamu? Yuk tulis cerita tentang rumah impian mu, siapa tau bisa terwujud suatu hari nanti dan bisa dapat kado make over kamar mandi gratis dari Niro Granite kalau tulisannya menang. Sila cek persyaratannya di sini yaa.. Deadline nya 31 Agustus dan pengumuman pemenang tanggal 14 September 2015. Selamat menulis!

#DreamsWellEngineered

dekorasi pernikahan

dekorasi pernikahan

Juli 21, 2015
halo haloo..

Sudah hampir satu tahun saya menikah dengan kekasih hati, tapi baru sekarang nih bisa sempet cerita tentang dekorasi pernikahan kami. Sejujurnya.. seperti banyak calon pengantin lainnya, saya pun punya segudang harapan tentang dekorasi pernikahan kami, seperti yang pernah diceritakan di sini.

Namun ternyata tidak semua harapan kita bisa menjadi kenyataan. Banyak hal-hal yang akan menjadi kendala di persiapan pernikahan, dari mulai uang, keinginan pasangan, pendapat keluarga, waktu, dan sebagainya, yang tentunya membuat kita pusing tujuh keliling. Bahkan dari banyak cerita teman atau keluarga, ternyata ada juga lho calon pengantin yang akhirnya ngga jadi nikah gara-gara ribet dan berantem terus saat persiapan pernikahan. Padahal inti dari pernikahan kan bukan di pesta nya yaa.. tapi di akad nikah yang sakral itu dan hari-hari setelah pernikahan.



Kalau kami, dekorasi impian ngga bisa terwujud adalah karena dari sisi ketersediaan dana dan waktu. Ternyata, dekorasi pernikahan yang cantik-cantik di Instagram, Pinterest, situs-situs persiapan pernikahan, foto-foto dari fotografer terkenal, googling, dan sebagainya itu mahal-mahal! Tentunya mahal itu relatif yaa dan harga emang ngga bohong, tapi kalau bagi kami sih sayang banget kalau menghabiskan puluhan juta hanya untuk dekorasi, mendingan buat DP rumah.. Hehehe waktu untuk cari-cari bantuan bikin dekorasi DIY juga udah ngga ada, jadilah akhirnya kami memutuskan untuk pasrah aja, yang penting ada hiasannya, tetap cantik, dan rapi hehe.

Saya pakai dekorasi paketan dari Paramitha Catering. Waktu itu (2014) harga paketnya Rp 10,000,000 dengan fasilitas ini:

  • Dekorasi pelaminan
  • Pelaminan
  • Taman miniatur air mancur depan pelaminan
  • Pohon palem untuk background pelaminan
  • 4 standing flower di pelaminan
  • 6 standing flower di karpet jalan
  • 4 standing ranting & standing stock
  • Pagar ranting untuk background penerima tamu
  • Gazebo kristal untuk di pintu masuk

Bonus:

  • Tempat angpau
  • Tempat souvenir
  • Buku tamu 4 buah
  • Spidol 4 buah
  • Umbul-umbul + Janur
  • Standing foto 4 buah
  • Meja galeri
  • Dekorasi desert, buffet, & VIP
  • Ice carving & ice tray
  • Hiasan kain untuk "photo booth" sederhana

Alhamdulillah banget dapet banyak bonus dan untuk harga segitu sudah lumayan banget hasilnya tidak mengecewakan, rapi, dan cantik. Ini dia foto-foto dekorasinya..












Kalau buat saya, dekorasi dari Paramitha Catering ini paling baik dan rapi dibandingkan dengan catering lain sekelasnya, yang harganya ngga beda-beda jauh. Ada catering yang sedikit lebih murah, tapi standing flower nya lebih sedikit dan kurang rapi. Jadi kita perlu perhatikan juga dari paket katering, kita bisa dapet apa aja dan bagaimana penampilan mereka di pernikahan sebelumnya. Berdasarkan survey kami, untuk dekorasi setingkat di atas catering sekelas ini, harganya udah berbeda 10 juta lho.. Jadi pinter-pinternya kita aja menyesuaikan ketersediaan dana dengan harapan calon pengantin hehe

Oiya, untuk di Gedung PPSDM, Blok M, dekorasinya agak tricky nih, karena bentuk gedungnya memanjang bukan melebar. Nah kalau saya sih waktu itu siasatnya adalah meja makanan buffet yang satu dibuat memanjang, sedangkan yang satu lagi di ruang belakang bentuk bulat kecil, jangan sampai bagian belakang banyak ruang yang ngga terpakai gara-gara meja buffet nya menghabiskan tempat. Kemudian ruang VIP ada di sisi kanan pintu utama.

Beberapa pernikahan di PPSDM menaruh meja tamu di lantai 1, tapi kemarin saya meja tamunya tetap di depan pintu masuk, supaya penerima tamunya juga ngga kasihan di bawah susah ngambil makanan hehe. Selain itu di depan pintu masuk ruangannya, ada ruang kantor gitu yang ngga cantik kalau ngga ditutupin, kita bisa siasatin ini dengan pakai hiasan kain dan meja galeri atau juga bisa photo booth.

Secara teknis, beberapa hari sebelum pernikahan biasanya ada technical meeting dengan penanggung jawab vendor dekorasi. Saat itu, kita bisa minta dibuatkan lay out nya oleh mereka.

Oke deh, selamat berjuang yaa calon-calon pengantin!

Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..



Ulasan: The Girl on the Train

Ulasan: The Girl on the Train

Mei 31, 2015
Life is not a paragraph and death is no parenthesis. - E.E. Cummings
Membaca sudah jadi kegiatan favorit saya sejak SD. Tetapi melihat beberapa tahun ke belakang, ternyata tidak banyak buku yang saya baca. Hehee.. Mungkin karena sibuk dengan hobi-hobi lainnya? Entahlah..

Di tahun 2015 ini, saya mencoba membaca lebih banyak, dan buku-buku yang saya baca tahun ini benar-benar membuat saya ketagihan!

Salah satunya adalah The Girl on the Train, novel karya Paula Hawkins. Buku ini sengaja saya baca karena telah masuk ke dalam daftar The New York Bestseller Fiction 2015, selama 13 minggu! Padahal buku bergenre thriller ini adalah karya pertama Paula Hawkins. Sebelumnya, dia berprofesi sebagai jurnalis belasan tahun.

Paula Hawkins (sumber gambar: www.express.co.uk)

The Girl on the Train bercerita tentang perempuan bernama Rachel Watson yang sama dengan jutaan orang lainnya di kota metropolitan, naik kereta setiap hari. Saat berkomuter, Rachel sangat senang memperhatikan orang-orang, kemudian membuat cerita sendiri di kepalanya. Ia terobsesi dengan suami istri yang tinggal di dekat jalur pemberhentian kereta, yang ia sebut dengan nama Jess dan Jason. Suatu hari, ia melihat berita tentang menghilangnya Jess, yang ternyata bernama Megan. Ia merasa perlu terlibat dalam investigasi pencarian Megan, menghubungi Jason, serta menemukan kenyataan-kenyataan yang tak terduga!

Novel yang terjual 2 juta kopi di Amerika hanya dalam waktu 4 bulan ini, diceritakan dengan gaya orang pertama, dari sudut pandang ketiga tokoh utama wanita. Rachel, seorang alkoholik, tidak memiliki pekerjaan, tidak stabil, kesepian, berjuang untuk move on dari mantan suaminya, si tokoh utama yang menjadi kunci dari cerita dan penasaran dengan cerita-cerita yang ia bangun sendiri di otaknya. Megan alias 'Jess', seorang mantan pekerja seni, istri dari Scott ('Jason'), memiliki masa lalu yang kompleks, tidak puas dengan suaminya yang posesif, dan belakangan ia berjuang mengatasi insomnianya dengan berobat ke psikiater. Anna, istri dari mantan suami Rachel, mencintai suami dan anaknya Evie dengan sepenuh hati, sangat bangga dengan kehidupan keluarga kecilnya yang bahagia, dan selalu cemburu juga terancam dengan keberadaan Rachel.

Awalnya saya merasa heran kenapa buku ini bisa masuk bestseller, karena sekitar 100 halaman pertama, ceritanya biasa-biasa saja. Gaya bahasa penulis juga termasuk sederhana dan mudah dibaca, tidak serumit Gone Girl yang dari awal ceritanya sudah menegangkan. Tetapi begitu masuk ke 100 halaman berikutnya, ceritanya benar-benar membuat saya penasaran, sulit untuk melepaskan buku ini! Dan yang paling seru adalah 100 halaman terakhir, karena konflik semakin kompleks dan membingungkan, juga akhir ceritanya tidak tertebak!

Buat saya, ada beberapa hal penting dalam cerita yang sangat menarik:

Tanggal
Terkadang saya harus kembali melihat, cerita di tanggal berapa kali ini? Karena ada dua keterangan waktu yang berbeda, Megan menceritakan kejadian beberapa bulan sebelum cerita dari sudut pandang Rachel dan Anna.

Tokoh alkoholik
Selain itu, bagian yang juga menarik adalah bagaimana penulis menggambarkan tokoh alkoholik, Rachel. Gara-gara menjadi alkoholok, ia ditinggal oleh suaminya (yang juga selingkuh) dan dipecat dari kantornya. Saya baru tau ternyata orang yang mabuk, bisa mengalami memory black out atau tidak ingat kejadian apapun yang terjadi saat ia mabuk.
It's less acceptable to drink on the train on Monday, unless you're drinking with company, which I am not. - Rachel
Kekerasan psikis dalam rumah tangga
Megan digambarkan memiliki suami yang sangat posesif, seringkali memeriksa komputer dan handphone istrinya, cemburu buta, dan sebagainya. Meskipun demikian, Megan tidak merasa perilaku suaminya itu sebagai bentuk kekerasan psikis lho.. Sepertinya banyak hubungan suami-istri yang seperti ini dan sang korban tidak merasa menjadi korban.
I am not a model wife. I can't be. No matter how much I love him, it won't be enough. - Megan
Keibuan dan kehadiran anak
Paula sempat menyinggung tentang bagaimana masyarakat yang masih menilai perempuan berdasarkan perannya sebagai ibu. Bagi masyarakat, kehadiran seorang anak ternyata sangat penting dalam hubungan pernikahan. Dari mulai Rachel yang sulit punya anak sampai stress dan akhirnya cerai, Anna yang digambarkan lebih bahagia karena memiliki anak dan suami, juga Megan yang ternyata sedang hamil padahal sebelumnya dia belum mau punya anak.
Let's be honest: women are still only really valued for two things - their looks and their role as mother. - Rachel
Menurut saya sebuah karya sastra sangat penting peka terhadap hal-hal yang benar terjadi di masyarakat, dan novel ini sangat banyak menangkap hal tersebut.

Perselingkuhan
Ini juga isu yang sangat sering terjadi di masyarakat dan menjadi pusat persoalan yang terjadi di novel ini. hehehe

Bali!
Saat Anna sedang diajak jalan-jalan oleh Tom, Tom menyebutkan Bali! Keren! Hahaa.. Yah minimal ada secuil dari Indonesia yang ikutan terkenal di novel itu yaa.. hihihi

Oiya, banyak orang bilang The Girl on the Train, adalah the next Gone Girl. Emang banyak ternyata persamaannya!
  1. Genre thriller
  2. Cerita tentang istri yang hilang
  3. Sang suami dicurigai menjadi pelaku
  4. Sang istri yang hilang, ternyata hamil
  5. Perempuan yang rada stress atau aneh
  6. Melibatkan 2 detektif, perempuan dan laki-laki
  7. Kejadian kehilangan ini banyak diliput oleh majalah, walau dengan intensitas berbeda
  8. Dibuat filmnya! Lisensi untuk membuat film The Girl on the Train sudah dipegang oleh Dreamworks, tapi ngga tau sih kapan akan keluar filmnya.
***

Oke dehh, demikian ulasan novel yang cukup panjang kali inii.. Semoga bermanfaat yaa

    kencan buta dengan buku

    kencan buta dengan buku

    Mei 14, 2015
    Bagaimana rasanya membeli sepaket buku yang kita tidak tau isinya buku apa saja dan siapa yang menulisnya? Barangkali rasanya sama seperti kencan buta. Hanya tau sedikit tentang si dia, belum pernah berjumpa, tapi kita setuju menemuinya. Seperti itulah LitBox.

    LitBox adalah sebuah start-up di bidang literasi yang mengusung konsep kencan buta dengan buku. Bentuk bisnis literasi yang pertama kali di Indonesia.

    Setiap dua bulan sekali, sang pemilik LitBox yang juga adalah penulis buku terkenal, Ika Natassa, akan mengkurasi 4-5 buku fiksi lalu menawarkan beberapa paket buku tersebut kepada calon pembeli. Apa judul buku yang ia pilih, tentunya tidak ia beri tahukan kepada calon pembeli (namanya juga kencan buta hehe). Ia hanya akan memberikan beberapa petunjuk kecil tentang isi buku dan penulisnya, lalu membiarkan para calon pembeli menebak-nebak apa judulnya.

    Paket LitBox yang dibungkus dengan apik

    Ada tiga macam paket buku LitBox, yang pertama Brewed, terdiri dari beberapa buku bahasa Indonesia, kemudian Blended, buku berbahasa Indonesia dan Inggris, dan terakhir paket campuran Brewed dan Blended.

    Saya sudah berlangganan website LitBox semenjak paket LitBox pertama dijual. Tapi saya belum berani membelinya, karena dalam banyak hal, saya hanya bisa suka sama sesuatu yang sudah saya kenali dengan baik. Kencan buta dengan buku? hmm.. berani ngga ya..

    Sampai akhirnya, petunjuk kali ini benar-benar bikin penasaran..

    Blended LitBox: 1 fiction in English written by a foreign author and 1 fiction in Bahasa Indonesia written by an Indonesian author. The imported book in this LitBox is definitely the best fiction I've read in the last decade, written by a now-famous female writer. I bought the first edition hardcover a while back and I gotta tell you, I just couldn't put it down from the moment I opened the first page, I literally spent a whole day reading it cover-to-cover and cursing 'fuck' half a dozen times every time I came across a truly shocking scene. Telling you the synopsis will reveal the title, so take my word for it, it is THE BEST fiction you'll ever read this year. Here's a little hint: the Academy Award nominated movie is definitely as good as the book, and it is also the best adaptation I've seen in a while. The Indonesian fiction in this edition of Blended LitBox is the great comeback of one of the most prolific male writer in this era, a story about a young woman's journey to discover love. What I particularly love about this book is how the writer himself has evolved a lot from his last works, this book is written so beautifully that you just cannot skip a sentence without having it lingers in your mind for a while.

    Saya terpincut. Mari kita coba kencan buta ini!

    paket Blended LitBox edisi ketujuh

    Paket buku saya datang sekitar dua bulan kemudian. Lama? Ya! Karena saya beli paket Blended. Salah satu bukunya buku impor dan pengirimannya sedikit terlambat. Menurut saya sih, buat teman-teman yang kurang suka menunggu, perlu pertimbangan lebih banyak untuk beli paket Blended.

    Oiya, menurut saya, ini beberapa keuntungan membeli LitBox..

    Ngga pakai bingung memilih buku
    Kadang kita sering ke toko buku, kemudian bingung mau pilih yang mana, saking banyak yang mau beli. Nah dengan membeli LitBox, kita bisa menyerahkan sepenuhnya kepada kurator untuk memilihkan kita buku yang bagus. Tentunya, kita perlu lihat-lihat juga, apakah sang kurator seleranya sama dengan kita.

    Lebih mudah dan murah
    Ngga pakai kena macet ke toko buku atau malah belanja di luar budget saat ke toko buku. Beli via online, tinggal tunggu di rumah deh! Dan katanya harganya biasanya lebih murah daripada beli langsung di toko buku. Mungkin karena LitBox bekerja sama dengan penerbit juga.

    Dapat tanda tangan penulis
    Untuk buku Bahasa Indonesia, LitBox akan mengusahakan agar kita bisa dapat tanda tangan penulis. Horray! Jarang-jarang kan bisa dapat tanda tangan penulis. Oiya, ini artinya, buku kita dibuka duluan sama LitBox, untuk ditempelkan stiker berisi tanda tangan penulis. Tapi setelah ditempel dengan stiker, plastiknya akan dipasang lagi kok.

    tanda tangan Andrei Aksana di buku Angin Bersayap

    Mencoba hal baru!
    Kadang juga kita meremehkan buku dari penulis yang belum kita kenal karyanya. Atau kalau cover dan sinopsis di belakang bukunya kurang menarik. Padahal ternyata ada banyak buku bagus di luar sana. Membeli LitBox bisa menjadi salah satu cara untuk mencoba melirik penulis-penulis yang barangkali belum pernah kita baca karyanya

    Menguntungkan semua pihak
    Selain pembaca, LitBox juga menawarkan pilihan menarik bagi penulis dan penerbit. LitBox menawarkan para penulis untuk mengikut sertakan dalam kurasi buku edisi LitBox berikutnya. Tentunya, ada proses filtrasi yang akan dilakukan oleh kurator, jadi hanya buku yang dinilai terbaik saja yang akan dimasukkan ke LitBox. Selain itu, juga ada untuk penerbit yang ingin karya yang mereka terbitkan dibantu promosi oleh LitBox. Menarik banget kan..

    Percobaan kencan pertama saya cukup sukses, saya suka buku-buku yang ada di dalamnya dan tidak menyesal membeli LitBox! Mau coba juga? Silakan berlangganan website mereka di sini, LitBox akan memberikan setiap ada informasi paket buku terbaru!




    Kamu pernah juga kah kencan buta dengan buku? Tertarik? Mau coba juga? Ceritain doong di kolom komentar :D

    Cheers,
    Diny







    rias dan busana pengantin: Sanggar Arabella

    rias dan busana pengantin: Sanggar Arabella

    April 27, 2015
    Hello, selamat malam,

    Saya mau cerita sedikit tentang rias dan busana di hari pernikahan saya dan Mirza. Sejak sebelum memutuskan untuk pakai katering Paramitha di pernikahan kami, saya dan si mas sudah googling tentang sanggar rias rekanan Paramitha. Dari hasil googling, kami merasa kurang sreg dengan sanggar rias yang ada dalam daftar rekanan. Bukan apa-apa, tapi karena saya ngga menemukan baju warna biru yang pas dengan selera saya. Sempat ke salah satu sanggar riasnya, tapi ngga ketemu juga baju yang cocok.

    Yaudah jadilah saya googling sanggar rias lain yang harganya ngga jauh beda. Dari hasil googling dan berkelana di berbagai blog persiapan pernikahan, bertemulah saya dengan Sanggar Arabella, punya mbak Welni Oktavia. Dia rekanan katering Amira. Menurut saya, riasannya pas, kreasi kerudungnya juga cantik-cantik banget. Akhirnya saya kontak mbak Welni dan datang ke sanggarnya.

    saya dan Mbak Welni yang jago bikin pengantin makin cantiik

    Saat datang ke sanggarnya, kami (saya dan si mas) disuguhi oleh album foto yang isinya foto-foto baju pernikahan. Bajunya cantik-cantik banget. Dan di antara kebaya yang dipajang, ada kebaya yang belum jadi berwarna biru. Warnanya cantik sekali! Sesuai dengan bayangan! Bawahannya belum jadi, tapi saya udah naksir berat. Selain kebaya biru yang menarik perhatian saya, ada juga kebaya merah muda dengan aksen hijau mint, yang keren banget dan akhirnya dipakai oleh Dita di pernikahannya (saya ngga kenal Dita sih, tapi waktu persiapan pernikahan sering banget baca blog dia hehe thank you Dita).

    Pokoknya menurut saya baju-baju nya Arabella cantik-cantik modern deh! Banyak pilihan! Kata Mbak Welni sih, dia selalu bikin baju baru setiap beberapa bulan, biar ngga bosen. Bahkan meskipun kita pakai baju lama, Mbak Welni akan menambahkan aksen baru dalam kebaya kita. Makanya bikin keliatan beda. Di baju resepsi saya misalnya, aksen pink di leher itu tempelan lho, tapi ngga keliatan kaan.. bikin cantik kaann... uhuuw

    Terus kalau kita mau bikin sama dia juga bisa, ada penjahitnya. Bisa bikin buat menjadi milik, bisa juga bikin untuk perdana, yang artinya kita bikin sesuai keinginan kita tetapi nanti bajunya bukan menjadi milik kita alias dikasih ke Arabella. Keuntungan baju perdana adalaah.. kita bisa pakai baju yang belum pernah dipakai pengantin sebelumnya, lebih murah, dan bisa sesuai dengan keinginan kita. Kalau soal harga, silakan tanya Mbak Welni langsung yaa..

    rias dan busana akad, juga orang tua pengantin


    Setelah mengambil keputusan untuk pakai Sanggar Arabella, kami menghubungi Mbak Shinta Paramitha dan katanya boleh kok kalau saya mau pakai Sanggar Arabella. Saya juga tanya ke Mbak Welni, dia bisa juga sama Paramitha, meskipun bukan rekanan. Dampak dari pakai sanggar di luar rekanan adalah.. harganya biasanya lebih mahal. Kemarin saya dapat lebih mahal 1 juta. Kalau harga rekanan di Paramitha kan 5 juta, harga paket Sanggar Arabella di Amira Katering juga 5 juta. Tapi karena ngga rekanan, akhirnya jadi 6 juta. Ngga papa sih.. Ngga terlalu banyak bedanya.

    Daan.. ini dia hasil riasan Mbak Welni dan tim nya yang koperatif, kece-kece, sopan, ramah dengan keluarga-keluarga.

    baju akad

    baju resepsi

    rias dan busana penerima tamu

    rias dan busana among tamu, sayang bajunya ada yang agak kebesaran

    lagi dirias setelah sah dinikahin Mirza

    Kalau buat saya, Sanggar Arabella terbaik lah di kelasnya. Relatif murah (setengah harga dari sanggar rias terkenal), tapi riasannya bagus. Baju juga bagus-bagus. Orangnya enak diajak ngobrol, blak blak an, on-time, dan megang janji. Selain itu kalau ada keinginan-keinginan khusus dari kita juga tinggal dikomunikasikan aja. Saya puas banget!

    Semoga sukses terus sanggar Arabella!

    Cheers!
    Diny

    cara membuat doily

    cara membuat doily

    April 25, 2015
    Hai hai, seperti cerita sebelumnya, berkreasi dengan doily ternyata seru juga lho!

    doily dari kertas majalah
    Cara membuat doily mudah sekali, sila ikuti panduan yang saya buat berikut ini

    doily diy tutorial (kanan ke kiri)
    1. Lipat kertas menjadi dua bagian
    2. Lipat kembali, hingga menjadi persegi
    3. Lipat sisi kanan ke arah kiri dan sisi kiri ke arah kanan
    4. Gunting melengkung
    5. Gunting sisi kanan dan kiri dengan pola yang kita suka
    6. Gunting sudut, untuk membuat bulatan di tengah
    7. Buka semua lipatan
    8. Jadi deh!
    Agar berbentuk rata dan tidak terlihat lipatan, selipkan doily yang sudah kita buat ke dalam buku tebal lalu diamkan beberapa saat.

    Doily bisa langsung ditempel ke kado yang sudah kita bungkus! 


    Dengan melipat-lipat asal dan mencoba menggunting-guntingnya, jadilah doily lainnya seperti ini..



    doily menggunakan kertas majalah bekas
    Kalau teman-teman punya pembolong kertas, kita juga bisa menggunakannya untuk membuat pola dalam lipatan doily kita. Sayang nya saya belum punya pembolong kertas.

    Selamat berkreasi!

    DIY Wrapping Gifts for the twins!

    DIY Wrapping Gifts for the twins!

    April 25, 2015
    "Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian saling mencintai.” (HR. Al Bukhari).

    Halo April!

    Bulan yang paling ku suka karena di bulan ini, 24 tahun yang lalu, saya lahir! Hore!

    Di bulan ini juga, adik-adik ipar saya berulang tahun, sama-sama yang ke 24. Adik-adik ipar saya ini kembar, perempuan, keduanya cantik dan manis. Dulu saya susah sekali membedakan mereka. Saya hanya bisa membedakan mereka dari tai lalat setitik di dekat hidung Lala. Artinya, harus ada dalam jarak yang cukup dekat untuk bisa mencari keberadaan tai lalat setitik itu. Kalau ada, artinya itu Lala, kalau ngga ada artinya itu Nana. Hahaha sulit yaa.

    Pertama kali kenal mereka, tentunya di tempat yang sama dengan tempat pertama kali saya ketemu si mas, yaitu di Mabit NF. Di sana, kami ngga begitu dekat, karena mereka di kelas IPS dan saya kelas IPA. Tapi setahun setelah kami masuk kuliah - yang kemudian saya berpacaran dengan si mas -, saya mengajar les privat adik mereka yang paling kecil, nama panggilannya Pipie. Tentunya gara-gara saya mengajar di rumah si mas, dan sering ketemu adik-adiknya, jadilah akhirnya saya bisa menemukan perbedaan-perbedaan lainnya (ngga cuma tai lalat). Hore!

    Sekarang sih udah jago, saya udah bisa membedakan mereka dari suara, bahkan dari belakang (tanpa lihat mukanya), keren kan! haha Kalau lagi di luar rumah, mereka lebih mudah lagi dibedakan, karena Nana pakai kerudung dan Lala ngga. Jadi gampang banget deh. hehe

    Naah, ngomong-ngomong soal mereka, pekan lalu saya memberikan mereka kado ulang tahun. Kadonya sih sederhana banget, tapi kali ini saya mulai belajar cara membungkus kado yang manis, unik, dan ada perintilan Do It Yourself (DIY) nya. Berbekal googling sana sini, akhirnya, jadilah bungkus kado ala ala seperti ini..

    Kado untuk si kembar
    Cara membungkus kado DIY ini mudah sekali, untuk bungkus pertama, saya pakai amplop cokelat ukuran sedang. Lalu amplop itu dijadikan kertas kado untuk membungkus.

    Kemudian untuk hiasan, saya pakai kertas HVS berwarna yang dihias dengan doiley dan origami. Doiley adalah ornamen kertas yang biasanya berbentuk bulat, dihiasi pola-pola berlubang bulat. Doiley biasa dipakai sebagai tatakan gelas, vas, makanan, dipakai dalam buket bunga, dan sebagainya. Tapi kali ini, saya memakainya untuk hiasan bungkus kado. Oleh karena saya ngga punya doiley yang sudah jadi, maka saya membuat sendiri doiley tersebut. Cara nya mudah sekali lho.

    DIY doiley untuk menghias kado
    Selain doiley, saya juga menghiasnya dengan origami berbentuk pita. Mudah, sederhana, dan cantik.

    hiasan origami pita

    Untuk kartu ucapannya, saya juga buat dari kertas, dipotong-potong sedikit, lalu ditulisi. Jadi deh.

    kartu ucapan untuk Lala
    kartu ucapan untuk Nana















    Semoga mereka suka dengan kado dan bungkusnya yaa.

    Selamat berakhir pekan!

    Cari Blog Ini

    Formulir Kontak

    Nama

    Email *

    Pesan *