Cinnamon Cupcakes

Cinnamon Cupcakes

Juni 08, 2013
Aloha!

Saya dan Mirza kembali bikin kue bersama-sama! Kali ini kami bikin Cinnamon Cupcakes. Ide bikin Cinnamon Cupcakes dari saya, gara-gara bubuk kayu manis sisa bikin Carrot Cake masih banyak, masih ada sisa cream cheese, tepung, dan lain-lain.

Kami buat kue ini hari jumat, sehari sebelum Mirza lari pagi dan ngopi-ngopi ganteng sama teman-temannya.

Mirza berhasil nyari resep disini, lalu dia modifikasi

Bahan:

130 gram tepung serbaguna
¾ sendok teh baking powder
1 sendok teh bubuk kayu manis
1/8 sendok teh garam
120 ml susu
4 sendok teh unsalted butter, suhu ruangan
2 telur ukuran besar
100 gram gula
½ sendok teh ekstrak vanilla

topping:
55 gram unsalted butter, suhu ruangan
1/4 gram cream cheese, suhu ruangan
250 gram powdered sugar, sifted
1 sendok teh ekstrak vanilla
2 sendok teh bubuk kayu manis
3 sendok makan madu

Cara membuat:
  1. tepung, baking powder, bubuk kayu manis, dan garam diayak di atas wadah 
  2. susu dan butter dipanaskan di atas api kecil, kemudian diaduk hingga rata, lalu ditiriskan 
  3. di tempat terpisah, telur dan gula dikocok hingga mengembang, ekstrak vanilla dimasukkan 
  4. campuran tepung dimasukkan ke adonan telur sedikit-sedikit, kocok dengan kecepatan rendah 
  5. campuran susu-butter dimasukkan ke adonan sedikit-sedikit, kocok hingga rata 
  6. adonan dimasukkan ke dalam tempat cupcakes kira-kira hingga 3/4 tempat cupcakes 
  7. adonan tersebut dipanggang hingga matang, kurang lebih 15-20 menit 
  8. jika sudah matang, cupcakes diangkat dan ditiriskan hingga dingin 
  9. untuk topping: cream cheese dan butter dikocok hingga halus, campur dengan bubuk kayu manis, ekstrak vanilla, dan madu lalu dikocok hingga rata. Gula dimasukkan sedikit-sedikit sambil adonan dikocok dan rata. Lalu didinginkan dan taruh di atas cupcakes secukupnya 

*

Kue ini akhirnya cuma jadi 10, tiga untuk keluarganya Mirza, tujuh untuk teman-teman Mirza. Rasanya enaak sekaliii.. saya lebih suka kue ini dibandingkan dengan Carrot Cake, tapi jenis kue nya emang berbeda sih.. yang ini lebih ringan. Kayu manisnya berasa dan enaak dimakan dingin maupun hangat.
kue siap dibawa!

Ada yang suka sama toppingnya, ada yang ngga terlalu suka. Menurut saya topping nya lebih enak kalau dimakan bareng dengan kue, jadi rasanya nyampur dan menarik.

Kapan-kapan bikin kue lagiiii...


yuuk cobain!

Carrot Cake

Carrot Cake

Juni 04, 2013
Saya dan mirza lagi menemukan keasikan baru dalam berpacaran, yaitu masak bareng!! Hihihii yang dimasak baru jenis-jenis kue dan minuman sih.. soalnya kami belum bisa masak makanan besar.

Salah satu resep favorit kami adalah Carrot Cake. Ide membuat Carrot Cake sebenernya diawali sama Mirza yang iseng mencari resep, cari-cari kue yang bisa dimakan sambil ngopi dan Voila! Dia menemukan resep ini.


Bahan:
4 telur
300 ml minyak
300 gram gula putih
2 sendok teh ekstrak vanilla
250 gram tepung
2 sendok teh baking powder
½ sendok teh garam
2 sendok teh bubuk kayu manis
4 wortel ukuran sedang, diparut
150 gram kacang almond

Topping:
200 gram salted butter
250 gram cream cheese
250 gram gula halus
1 sendok teh ekstrak vanilla
1 sendok teh bubuk kayu manis
kacang almond secukupnya

Cara membuat:
  1. Oven dipanaskan 175oC, kalau kami menggunakan oven listrik dan dinyalakan 5 menit sebelum adonan dimasukkan
  2. Telur, minyak, gula, dan ekstrak vanilla dikocok hingga rata dan sedikit mengembang.
  3. Tepung, baking soda, baking powder, garam, dan bubuk kayu manis dimasukkan sedikit-sedikit sambil kocok dengan kecepatan rendah.
  4. Parutan wortel dimasukkan sambil diaduk perlahan.
  5. Adonan ditambahkan kacang, lalu diaduk.
  6. Adonan dimasukkan ke dalam loyang yang sebelumnya telah diolesi mentega dan ditaburi tepung, lalu dipanggang di dalam oven sampai matang atau kira-kira 30 menit.
  7. Untuk topping: butter dan cream cheese dikocok hingga rata, lalu gula halus dan ekstrak vanilla dimasukkan dan dikocok hingga halus dan creamy. Campur dengan kacang almond, lalu dioles ke atas kue.


Resep ini adalah modifikasi resep dari sini.

*

Yeay! Akhirnya kue ini berhasil dibuat! Rasa wortelnya tidak terlalu terasa, cocok buat saya yang tidak terlalu suka rasa sayur hehe


Kami sudah 3 kali bikin kue ini, yang pertama untuk di rumah, kedua untuk teman-teman Mirza, dan ketiga untuk seminar skripsi saya. Ketiganya berhasil, meskipun kue kedua agak terlalu manis. Tapi sepertinya kue ini adalah kue anti gagal, tinggal masuk-masukin bahan, aduk-aduk, ditaburi cinta, lalu jadi deh.. hehe

Btw, menurut penelitian Universitas Wisconsin, wortel mengandung banyak likopen.  Likopen memiliki sifat antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penurunan fungsi mata. Selain itu, berdasarkan penelitian Maryland Medical Center, makanan yang mengandung banyak likopen seperti wortel, akan lebih mudah dicerna tubuh bila dimakan setelah dimasak, bukan mentah. Terutama kalau direbus atau dikukus sih. Tapi wortel yang dipanggang pun masih terdapat 50% likopen, jadi selain enak, Carrot Cake juga bergizi! (sumber ini dan ini)


Selamat mencoba!

ulasan: pentas teater Padusi

ulasan: pentas teater Padusi

Juni 03, 2013
PADUSI adalah sebuah pentas drama musikal yang bercerita tentang tiga legenda dari tanah Minang.  Padusi sendiri berarti perempuan, dalam bahasa minang.  Pun juga dalam pentas ini, tiga legenda yang diceritakan adalah tentang perempuan, yaitu Puti Bungsu, Siti Jamilan, dan Sabai Nan Aluih.

sumber gambar: http://padusi.acara-event.com/gallery/

Kekuatan terbesar dari pentas ini adalah tari.  Sebuah maha karya Tom Ibnur, pencipta dan penata tari Padusi.  Di bawah asuhannya, para penari yang didatangkan langsung dari Minang benar-benar memukau!  Berbagai tarian minang ditarikan dengan penuh energi.  Bahkan, semua tarian yang ditampilkan dalam lakon menjadi bagian dari adegan yang mampu ‘bercerita’ dan penuh daya magis.  Kostum panggung yang elok, memesona, dan beraneka warna juga mendukung adegan tari menjadi semakin kuat.  Selain itu, koreografi tari begitu dinamis, jarang ada pengulangan blocking dalam suatu tarian.  Ditambah lagi, tari tersebut didukung oleh musik yang pas dan tidak berlebihan.

sumber gambar: http://padusi.acara-event.com/gallery/
Selain tari, permainan akting pemain senior sangat menarik dalam pentas ini.  Hampir semua pemain senior berhasil memainkan peran dengan apik.   Misalnya saja Jajang C Noor, ia menjadi aktris favorit saya malam itu.  Hampir setiap kalimat yang dia ucapkan ‘bunyi’ ke penonton, itu membuat karakter Mandeh Rubiah (mertua Puti Bungsu) dan adegan yang dimainkan amat kuat.  Dalam cerita Puti Bungsu, Mandeh Rubiah (Jajang) sekadar menyisir rambut hitam panjangnya sambil duduk melipat kaki.  Ketika adegan itu dilakukan, dialog Puti Bungsu (Ine Febriyanti) bahkan jadi tidak ‘bunyi’.  Jajang mampu menarik perhatian penonton menjadi lebih fokus ke Mandeh Rubiah dibandingkan ke Puti Bungsu yang saat itu menjadi tokoh utama.
Setelah permainan akting Jajang C. Noor, adegan paling apik adalah saat Lareh Simawang (diperankan oleh Riyanno Viranico) merindukan Siti Jamilah, istrinya.  Pada adegan tersebut, Elly Kasim muncul di tepi panggung, duduk dengan anggun dan melantunkan lagu minang (saya lupa judulnya apa).  Elly Kasim menyihir seluruh penonton dengan suara merdu dan didukung pula oleh musik yang rapi dan tidak berlebihan.  Latar belakang panggung saat itu berupa bulan purnama yang indah dan dua penari menarikan sebuah tarian kesedihan.  Tak heran setelah adegan ini selesai, tepuk tangan penonton langsung bergemuruh.
            Menurut saya, hal yang cukup mengganggu adalah kelihatan sekali permainan akting aktor/aktris senior jomplang dengan akting pemain muda.  Para pemain senior tampil dengan santai dan terlihat nyaman dengan perannya., sedangkan pemain muda masih terlihat ‘mikir’ saat membawakan peran.  Selain itu, penguasaan logat minang pun masih kurang, terlihat sekali yang mana yang benar-benar orang minang, mana yang bukan.  Bahkan Ine Febriyanti sebagai tokoh utama pun logatnya kurang pas.  Tapi setelah saya cek, ternyata memang pemain tidak diharuskan berlogat minang oleh sutradara.
Selain itu, Marissa Anita sebagai Padusi kelihatan cantik sekali dan aura nya keluar.. Saya yang duduk di bangku balkon paling atas, masih merasakan aura cantiknya. Tapi sayang, dialog yang dia ucapkan belum ‘menjadi milik’ masih sebatas hafal.
Buat saya, kekurangan akting aktor/aktris muda tersebut harusnya tidak terjadi, mengingat harga tiket yang mahal sekali dan gedung yang amat megah. Ditambah lagi para pemain muda banyak yang menjadi pemeran utama, jadi kalau aktingnya kurang kuat jadi sangat kelihatan.

Lakon ini pantas ditonton, tapi menurut saya, belum bisa dibilang memukau, sehingga belum pantas untuk dijual dengan harga tiket sedemikian mahal.

*

btw, terima kasih kepada Nana yang sudah ngasih tiket nonton gratis ke saya dan Mirza :)

Cari Blog Ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *