rias dan busana pengantin: Sanggar Arabella

rias dan busana pengantin: Sanggar Arabella

April 27, 2015
Hello, selamat malam,

Saya mau cerita sedikit tentang rias dan busana di hari pernikahan saya dan Mirza. Sejak sebelum memutuskan untuk pakai katering Paramitha di pernikahan kami, saya dan si mas sudah googling tentang sanggar rias rekanan Paramitha. Dari hasil googling, kami merasa kurang sreg dengan sanggar rias yang ada dalam daftar rekanan. Bukan apa-apa, tapi karena saya ngga menemukan baju warna biru yang pas dengan selera saya. Sempat ke salah satu sanggar riasnya, tapi ngga ketemu juga baju yang cocok.

Yaudah jadilah saya googling sanggar rias lain yang harganya ngga jauh beda. Dari hasil googling dan berkelana di berbagai blog persiapan pernikahan, bertemulah saya dengan Sanggar Arabella, punya mbak Welni Oktavia. Dia rekanan katering Amira. Menurut saya, riasannya pas, kreasi kerudungnya juga cantik-cantik banget. Akhirnya saya kontak mbak Welni dan datang ke sanggarnya.

saya dan Mbak Welni yang jago bikin pengantin makin cantiik

Saat datang ke sanggarnya, kami (saya dan si mas) disuguhi oleh album foto yang isinya foto-foto baju pernikahan. Bajunya cantik-cantik banget. Dan di antara kebaya yang dipajang, ada kebaya yang belum jadi berwarna biru. Warnanya cantik sekali! Sesuai dengan bayangan! Bawahannya belum jadi, tapi saya udah naksir berat. Selain kebaya biru yang menarik perhatian saya, ada juga kebaya merah muda dengan aksen hijau mint, yang keren banget dan akhirnya dipakai oleh Dita di pernikahannya (saya ngga kenal Dita sih, tapi waktu persiapan pernikahan sering banget baca blog dia hehe thank you Dita).

Pokoknya menurut saya baju-baju nya Arabella cantik-cantik modern deh! Banyak pilihan! Kata Mbak Welni sih, dia selalu bikin baju baru setiap beberapa bulan, biar ngga bosen. Bahkan meskipun kita pakai baju lama, Mbak Welni akan menambahkan aksen baru dalam kebaya kita. Makanya bikin keliatan beda. Di baju resepsi saya misalnya, aksen pink di leher itu tempelan lho, tapi ngga keliatan kaan.. bikin cantik kaann... uhuuw

Terus kalau kita mau bikin sama dia juga bisa, ada penjahitnya. Bisa bikin buat menjadi milik, bisa juga bikin untuk perdana, yang artinya kita bikin sesuai keinginan kita tetapi nanti bajunya bukan menjadi milik kita alias dikasih ke Arabella. Keuntungan baju perdana adalaah.. kita bisa pakai baju yang belum pernah dipakai pengantin sebelumnya, lebih murah, dan bisa sesuai dengan keinginan kita. Kalau soal harga, silakan tanya Mbak Welni langsung yaa..

rias dan busana akad, juga orang tua pengantin


Setelah mengambil keputusan untuk pakai Sanggar Arabella, kami menghubungi Mbak Shinta Paramitha dan katanya boleh kok kalau saya mau pakai Sanggar Arabella. Saya juga tanya ke Mbak Welni, dia bisa juga sama Paramitha, meskipun bukan rekanan. Dampak dari pakai sanggar di luar rekanan adalah.. harganya biasanya lebih mahal. Kemarin saya dapat lebih mahal 1 juta. Kalau harga rekanan di Paramitha kan 5 juta, harga paket Sanggar Arabella di Amira Katering juga 5 juta. Tapi karena ngga rekanan, akhirnya jadi 6 juta. Ngga papa sih.. Ngga terlalu banyak bedanya.

Daan.. ini dia hasil riasan Mbak Welni dan tim nya yang koperatif, kece-kece, sopan, ramah dengan keluarga-keluarga.

baju akad

baju resepsi

rias dan busana penerima tamu

rias dan busana among tamu, sayang bajunya ada yang agak kebesaran

lagi dirias setelah sah dinikahin Mirza

Kalau buat saya, Sanggar Arabella terbaik lah di kelasnya. Relatif murah (setengah harga dari sanggar rias terkenal), tapi riasannya bagus. Baju juga bagus-bagus. Orangnya enak diajak ngobrol, blak blak an, on-time, dan megang janji. Selain itu kalau ada keinginan-keinginan khusus dari kita juga tinggal dikomunikasikan aja. Saya puas banget!

Semoga sukses terus sanggar Arabella!

Cheers!
Diny

cara membuat doily

cara membuat doily

April 25, 2015
Hai hai, seperti cerita sebelumnya, berkreasi dengan doily ternyata seru juga lho!

doily dari kertas majalah
Cara membuat doily mudah sekali, sila ikuti panduan yang saya buat berikut ini

doily diy tutorial (kanan ke kiri)
  1. Lipat kertas menjadi dua bagian
  2. Lipat kembali, hingga menjadi persegi
  3. Lipat sisi kanan ke arah kiri dan sisi kiri ke arah kanan
  4. Gunting melengkung
  5. Gunting sisi kanan dan kiri dengan pola yang kita suka
  6. Gunting sudut, untuk membuat bulatan di tengah
  7. Buka semua lipatan
  8. Jadi deh!
Agar berbentuk rata dan tidak terlihat lipatan, selipkan doily yang sudah kita buat ke dalam buku tebal lalu diamkan beberapa saat.

Doily bisa langsung ditempel ke kado yang sudah kita bungkus! 


Dengan melipat-lipat asal dan mencoba menggunting-guntingnya, jadilah doily lainnya seperti ini..



doily menggunakan kertas majalah bekas
Kalau teman-teman punya pembolong kertas, kita juga bisa menggunakannya untuk membuat pola dalam lipatan doily kita. Sayang nya saya belum punya pembolong kertas.

Selamat berkreasi!

DIY Wrapping Gifts for the twins!

DIY Wrapping Gifts for the twins!

April 25, 2015
"Saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian saling mencintai.” (HR. Al Bukhari).

Halo April!

Bulan yang paling ku suka karena di bulan ini, 24 tahun yang lalu, saya lahir! Hore!

Di bulan ini juga, adik-adik ipar saya berulang tahun, sama-sama yang ke 24. Adik-adik ipar saya ini kembar, perempuan, keduanya cantik dan manis. Dulu saya susah sekali membedakan mereka. Saya hanya bisa membedakan mereka dari tai lalat setitik di dekat hidung Lala. Artinya, harus ada dalam jarak yang cukup dekat untuk bisa mencari keberadaan tai lalat setitik itu. Kalau ada, artinya itu Lala, kalau ngga ada artinya itu Nana. Hahaha sulit yaa.

Pertama kali kenal mereka, tentunya di tempat yang sama dengan tempat pertama kali saya ketemu si mas, yaitu di Mabit NF. Di sana, kami ngga begitu dekat, karena mereka di kelas IPS dan saya kelas IPA. Tapi setahun setelah kami masuk kuliah - yang kemudian saya berpacaran dengan si mas -, saya mengajar les privat adik mereka yang paling kecil, nama panggilannya Pipie. Tentunya gara-gara saya mengajar di rumah si mas, dan sering ketemu adik-adiknya, jadilah akhirnya saya bisa menemukan perbedaan-perbedaan lainnya (ngga cuma tai lalat). Hore!

Sekarang sih udah jago, saya udah bisa membedakan mereka dari suara, bahkan dari belakang (tanpa lihat mukanya), keren kan! haha Kalau lagi di luar rumah, mereka lebih mudah lagi dibedakan, karena Nana pakai kerudung dan Lala ngga. Jadi gampang banget deh. hehe

Naah, ngomong-ngomong soal mereka, pekan lalu saya memberikan mereka kado ulang tahun. Kadonya sih sederhana banget, tapi kali ini saya mulai belajar cara membungkus kado yang manis, unik, dan ada perintilan Do It Yourself (DIY) nya. Berbekal googling sana sini, akhirnya, jadilah bungkus kado ala ala seperti ini..

Kado untuk si kembar
Cara membungkus kado DIY ini mudah sekali, untuk bungkus pertama, saya pakai amplop cokelat ukuran sedang. Lalu amplop itu dijadikan kertas kado untuk membungkus.

Kemudian untuk hiasan, saya pakai kertas HVS berwarna yang dihias dengan doiley dan origami. Doiley adalah ornamen kertas yang biasanya berbentuk bulat, dihiasi pola-pola berlubang bulat. Doiley biasa dipakai sebagai tatakan gelas, vas, makanan, dipakai dalam buket bunga, dan sebagainya. Tapi kali ini, saya memakainya untuk hiasan bungkus kado. Oleh karena saya ngga punya doiley yang sudah jadi, maka saya membuat sendiri doiley tersebut. Cara nya mudah sekali lho.

DIY doiley untuk menghias kado
Selain doiley, saya juga menghiasnya dengan origami berbentuk pita. Mudah, sederhana, dan cantik.

hiasan origami pita

Untuk kartu ucapannya, saya juga buat dari kertas, dipotong-potong sedikit, lalu ditulisi. Jadi deh.

kartu ucapan untuk Lala
kartu ucapan untuk Nana















Semoga mereka suka dengan kado dan bungkusnya yaa.

Selamat berakhir pekan!

dekorasi pernikahan impian: Do It Yourself

dekorasi pernikahan impian: Do It Yourself

April 11, 2015
Salah satu cita-cita yang ngga kesampaian di acara pernikahan adalah dari sisi dekorasi. Saya pengen banget dekorasi pernikahan saya DIY ala ala, yang lebih banyak dekorasi dari kertasnya dan bunganya walau sedikit tapi maksimal.

Pelaminannya pakai dekorasi kertas kayak ginii.. uwuwuwww~ Kertas yang belakang itu, bikinnya relatif mudah lho, coba klik link di sumber gambar, atau bisa juga lihat model paper flower, tutorialnya ada di LivingLoving.

(sumber gambar)
Dekorasi tempat makanan, di dominasi pita, kain bermotif, brukat cantik, lolipop warna warnii~

(sumber gambar)
Photo booth pakai rumbai-rumbai kertas, ada tutorialnya juga nih, sila cek link di bawah gambar. Atau bisa juga rumbai kertasnya berbentuk origami burung atau pesawat. So cuute...

(sumber gambar)
Kalau bukan kertas, ya tentu saja, kesukaan saya yang lainnya: kupu-kupu!

Kupu-kupunya bisa dibuat menjadi hand bouquet macam di bawah inii, cantik banget kaaan..

(sumber gambar)
 Atau menjadi hiasan meja, warna-warni pakai kupu-kupu plastik. Lovely..

Hiasan meja, daripada kain kain diuwel-uwel, mendingan kupu-kupu kaan (sumber gambar)
Nah, kalau tadi contoh-contohnya dekorasi pernikahan di luar negeri, ternyata di Indonesia sendiri, ada juga contoh DIY wedding yang keren banget!

Ini dia contohnyaa..

pelaminannya cantik banget kaan, ini lokasinya di panti werdha lho (sumber gambar).
Pintu masuk dari kertas warna-warniiii <3 <3 <3 ini lokasinya di Kebun Raya Bogor lho..
(sumber gambar)

Kemudian buku tamunya pakai cap jempol macam beginiii.. Kalau temen-temen mau pakai model beginian, bisa download di sini ada printable nya. Sayangnyaa ngga disetujui sama calon suami dan panitia pakai cap jempol kayak gini, karena tamu kami banyak orang tua yang rempong dan ngga bakal mau ngecap-ngecap gini. hiks hiks hiks..

Cap jempol! (sumber gambar)

Tapi yang namanya mimpi sama kenyataan, ya beda yah. Ada beberapa hal yang perlu dipikirkan kalau mau dekorasi pernikahan dengan tema DIY.

Tempat pernikahan
Dekorasi pernikahan dengan tema DIY seperti ini paling cocok dipakai untuk pesta pernikahan di tempat yang tidak terlalu besar, misalnya pernikahan di rumah atau taman. Kalau tempatnya outdoor, bagian yang perlu di dekorasi lebih menyebar dan banyak. Kalau di gedung, juga musti pinter-pinter merencanakan pakai dekorasi DIY seperti apa. Nah, kemarin saya nikahan di gedung, indoor, dan udah ada karpetnya.

Waktu
Waktu yang tersedia untuk dekorasi, sangat berkaitan dengan pemilihan tempat. Pernikahan di rumah, bisa H-1 hari kita sudah mulai dekorasi, waktunya cukup panjang. Tapi bila pernikahannya di gedung, biasanya kita hanya punya waktu sekitar 6 jam (mulai dari tengah malam) untuk dekorasi gedung. Kita harus bisa pastikan bahwa semua barang dekorasi (pompom kertas, kain, origami, atau yang lainnya) hanya tinggal diletakkan, jadi kita sudah mencicil buat dekorasi DIY nya dari jauh-jauh hari.

Siapa yang kerjain?
Kalau saya ngerjain sendiri, akan ribet dan bakal mempengaruhi mood hari H. Belom tentu hasilnya seperti yang saya bayangkan. Temen? Bisa sih, tapi siapa aja yang bisa punya waktu banyak dan luang, saya ngga yakin juga ada yang bisa meluangkan waktu demikian banyak untuk dekorasi tempat di H-1 sampai begadang-begadang. Vendor rekanan catering? Vendor rekanan catering saya ngga ada yang biasa ngerjain dekorasi yang ngga umum seperti DIY ini.

Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk dekorasi sangat berkaitan dengan poin di atas, siapa yang kerjain. Kalau temen sendiri dan dikerjain ramai-ramai, tentunya akan jauh lebih murah. Tetapi kalau mau dikerjakan vendor pernikahan, biasanya harganya jauh lebih mahal daripada dekorasi pernikahan standar. Kenapa? Karena mereka biasanya harus beli barang-barang baru (yang sesuai untuk dekorasi DIY). Sekarang ini sudah banyak sih pilihan vendor yang bisa mengerjakan dekorasi pernikahan DIY, yang saya tau contohnya adalah Azka Anggun Art tapi mahal (tergantung standar mahal kita sih). Atau bisa juga kita tanya ke crafter-crafter keren Indonesia, seperti Dreamesh, Kitty, mbak Nike + Miranti dari LivingLoving, atau mbak Ria, mungkin mereka bisa membantu mewudkan pernikahan DIY impian kita.

Jumlah tamu dan konsep pernikahan
Dekorasi DIY menurut saya sangat cocok untuk pesta pernikahan sederhana dengan tamu tidak lebih dari 500 orang. Pesta kecil yang hangat dan pengantin bisa keliling ngga cuma diem aja di pelaminan. Kalau pestanya besar, bisa juga sih tapi dekorasinya musti yang besar-besar juga.

***

Berdasarkan pertimbangan dari poin-poin di atas, akhirnya saya dan Mirza memutuskan untuk ngga bisa pakai dekorasi DIY di pernikahan kami.

Saya akhirnya pakai dekorasi standar pernikahan di Jakarta, seperti taplak meja dirempel-rempel, kain dibuat bervolum, bunga di sudut yang ini dan itu, pelaminan gebyok, karpet merah, dan sebagainya. Hehe soalnya ngga pakai ribet, tinggal pilih warna sama bentuk. Juga ngga pakai mahal, karena sudah paketan sama cateringnya.

Sedih sih, tapi ya mau gimana lagi. Lagian yang penting kan nikahnya, bukan pestanya. Hehe

Buat temen-temen yang masih optimis mau pakai dekorasi DIY, sila berselancar di link sumber gambar yang saya cantumkan di atas dan buka blog-blog crafter. Ada link tutorialnya juga lho..

Semoga bermanfaat!

Search This Blog

Contact Form

Name

Email *

Message *