Belajar Tentang Belajar

Thursday, December 31, 2020

Pertengahan tahun ini belajar berenang dan akhirnya bisa berenang sekitar bulan Oktober.

Wow, sudah akhir tahun saja nih. Waktunya membuat ulasan kehidupan setahun terakhir. Tahun 2020, memang luar biasa ya. Ada pandemi yang memengaruhi kehidupan di seluruh dunia. Untuk pertama kalinya dalam kehidupan kita, semua orang sedunia memiliki masalah bersama. Barangkali masa-masa ini akan jadi hal paling menarik dari sejarah kehidupan yang pernah dijalani. Bisa jadi fase ini akan menjadi cerita 'perang' yang akan diceritakan ke anak cucu berkali-kali nantinya, kalau kita bisa selamat dan melalui pandemi.

Kalau bisa dilihat setahun terakhir, hal utama yang saya pelajari sepertinya adalah soal belajar. Bahwa kita bisa mempelajari apapun yang kita inginkan kalau kita mau dan bisa memberikan energi untuk mempelajari hal tersebut. Bahwa ada proses-proses yang harus dilalui supaya bisa menjadi bisa. Kalau kata dokter saya, ini namanya belajar metakognisi. Tentunya, saya masih jauh dari paham maknanya metakognisi itu apa ya haaha.

Tetapi untuk mempelajari suatu hal baru, perlu ada semacam syarat yang harus dipenuhi. Kalau sedang dalam kondisi mental yang stabil dan relatif sehat, belajar apapun akan lebih mudah dijalani prosesnya. Kalau sedang berada dalam kondisi finansial yang stabil, pikiran juga bisa digunakan untuk pengembangan diri. Harus ada modal dasar yang kalau bisa terpenuhi, proses belajar akan bisa lebih berenergi atau mungkin lebih mudah. Dan yang paling penting adalah apakah ada kemauan dan keikhlasan untuk menjalani proses belajar atau tidak.

Setahun terakhir saya mencoba banyak hal baru yang hampir semuanya memiliki pelatih tersendiri. Saya sempat latihan rutin climbing, menari, dan olahraga di gym, serta latihan mengelola emosi dan perasaan di terapi. Pelatih akan sangat membantu dalam mempelajari suatu hal baru. Mereka bisa memberi tau teknik-teknik yang tepat, memberi tahu ketika kita masih salah, dan juga memberikan ekstra energi agar kita bisa belajar lebih cepat. Walau sebenarnya bisa saja sih belajar sendiri, terutama kalau kita sudah memiliki kedisiplinan tinggi terhadap diri sendiri. Namun, biasanya proses belajar sendiri akan lebih panjang dibandingkan kalau memiliki pelatih.

Ketika belajar hal baru, ada fase dimana saya merasa sangat tidak bisa dan ternyata saya kurang nyaman dengan perasaan tidak bisa tersebut. Maunya sekali belajar, langsung bisa gitu lho. Tapi kan ngga mungkin ya, hahaha. 

Nah akhirnya saya mencoba untuk belajar melewati asumsi 'saya tidak bisa' ini. Belajar tidak memberikan penilaian terhadap diri sendiri, karena tidak bisa sesuatu hal. Belajar mempercayai proses diri sendiri, yang tentunya akan berbeda dengan proses orang lain. Belajar melihat pola pembelajaran dan pada akhirnya belajar tentang belajar.

Belajar menari tradisional. Begitu sudah mulai hapal gerakannya, eh pandemi mulai. Sedih sekali.


Dalam prosesnya, kita bisa memilih apakah akan belajar sampai 'bisa' atau mau sampai 'jago'. Saya rasa sih kita ngga perlu jago dalam semua hal. Ada banyak hal yang belajar sampai 'bisa' sudah memuaskan hati dan itu cukup. Apalagi kalau keahlian tersebut tidak terlalu relevan dengan kehidupan sehari-hari ataupun tidak terlalu kita sukai. Misalnya, ketika tahun ini saya belajar pakai make up. Saya berhenti sampai kata 'bisa' saja, karena ternyata saya kurang menikmati proses memakai make up. Sehari-hari saya tidak terlalu sering menggunakan atau merasa perlu menggunakannya. Jadi ya sudah. 

Ada teknik-teknik tertentu yang bisa digunakan untuk mempelajari kebiasaan baru. Dalam buku the Atomic Habit, misalnya, cukup membantu memberikan cara praktikal untuk belajar membiasakan hal baru. Latihan juga sangat penting untuk mempelajari hal baru. Misalnya, kalau mau bisa menulis, ya harus mau latihan rutin menulis. Semuanya perlu latihan. Kalau mau bisa hidup rapi, ya harus belajar langsung rapi-rapi begitu melihat situasi yang berantakan.

Banyak hal bisa dipelajari, kalau mau. Kalau tidak mau pun, tidak masalah. Bisa jadi kemauan belajar itu baru muncul tahun depan atau bulan depan. Ngga ada yang pernah tau sejauh mana seseorang akan belajar suatu hal. Makanya itu, saya ingin sekali lebih bebas dari pikiran menilai suatu hal, diri sendiri, atau orang lain. Kita ngga pernah tau ya apa yang akan terjadi di masa depan. 

Belajar menjahit. Ternyata senang sekali bisa menjahit!

Jadi tahun ini saya belajar apa saja ya.. climbing, menari tradisional, olahraga sendiri di rumah, mengelola dan menjaga kesehatan mental, bekerja dari rumah, mengelola dan merapikan bahan makanan, makan sayur dan buah secara rutin, meditasi, menjahit, berenang, dan banyak hal tentang diri sendiri. Saya juga lumayan memberikan perhatian ke hubungan-hubungan yang saya miliki, baik personal maupun profesional. Saya bangga sekali bisa melewati tahun ini dengan lebih tenang dan mau meluangkan waktu untuk fokus ke diri sendiri. Tahun yang berat, namun buat saya, relatif jauh lebih mudah dibandingkan tahun lalu.

Di akhir tahun ini, saya berdoa sekali supaya saya bisa selalu menjadi pribadi yang senang belajar. Mau melihat suatu hal dari berbagai sisi. Mau menjalani proses yang berat agar bisa menjadi sesuatu untuk masa kini atau masa depan. Semoga tahun depan bisa lebih baik, tapi kalau tidak lebih baik, semoga saya bisa belajar dari segala prosesnya.


xoxo,

Diny

No comments

Post a Comment

Search This Blog

Contact Form

Name

Email *

Message *